Bea Cukai Teluk Bayur dan Hasil Buminya

Balai Diklat Keuangan Balikpapan

Jumat, 9 September 2022 13:37 WIB

<p>Terletak di kawasan yang berada di pesisir barat bagian tengah Pulau Sumatra, provinsi Sumatra Barat sebagian besar masih tertutup hutan lindung dengan garis pantai yang seluruhnya bersentuhan dengan Samudra Hindia. Provinsi ini, sejak zaman Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) atau organisasi perdagangan di masa penjajahan Hindia Belanda, telah menjadi tujuan dan pusat perdagangan komoditas daerah yang berorientasi ekspor, khususnya hasil bumi. Sumber daya alam lainnya yang menjadi unggulan provinsi Sumatra Barat, antara lain batu bara, batu besi, batu gelana, timah hitam, seng, mangan, emas, batu kapur (semen), kelapa sawit, kakao, gambir, dan hasil perikanan. Bahkan untuk bahan baku semen, penambangannya telah dilakukan sejak sebelum zaman kemerdekaan hingga saat ini, karena cadangannya yang cukup melimpah.</p> <p>Saat ini, untuk mendukung kegiatan perekonomian, khususnya perdagangan yang berorientasi ekspor, pemerintah melalui Bea Cukai telah melakukan berbagai upaya dan menciptakan inovasi layanan untuk para pelaku usaha. Hal tersebut bukan hanya untuk membantu memudahkan kegiatan ekspor impor, tetapi juga memberi dukungan dan bimbingan Bea Cukai Teluk Bayur Dari Kopi hingga Jengkol, Eksport Komoditas Lokal Jadi Perhatian Utama Bea Cukai Teluk Bayur kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar bisa melakukan ekspor barang jadi dari sumber daya alam yang dimiliki Provinsi Sumatra Barat.</p> <p>(Supriyadi)<br /> Sumber:  Warta Bea Cukai Volume 54, Nomor 09, September 2022</p>