BPPK Terima Kunjungan Benchmark dari Pusdiklat Kemendag

Sekretariat Badan

Kamis, 7 Juli 2022 17:46 WIB

<p><img src="" width="700" style="display: block; margin: auto;"></p><p><br></p><p><strong style="background-color: transparent; color: rgb(0, 0, 0);">[Jakarta] Kamis, 7 Juli 2022.</strong><span style="background-color: transparent; color: rgb(0, 0, 0);"> Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) menerima kunjungan </span><em style="background-color: transparent; color: rgb(0, 0, 0);">benchmark </em><span style="background-color: transparent; color: rgb(0, 0, 0);">dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Aparatur Perdagangan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) secara daring melalui aplikasi Zoom. Adapun </span><em style="background-color: transparent; color: rgb(0, 0, 0);">benchmark</em><span style="background-color: transparent; color: rgb(0, 0, 0);"> ini bertujuan untuk mempelajari manajemen sistem pengelolaan pelatihan dan dan evaluasi pengajar dalam rangka perkembangan unit mereka menuju Kemendag </span><em style="background-color: transparent; color: rgb(0, 0, 0);">Corporate University</em><span style="background-color: transparent; color: rgb(0, 0, 0);">.</span></p><p><br></p><p><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Bertindak sebagai narasumber, Kepala Bidang Penjaminan Mutu Pembelajaran dan Sertifikasi Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan, Maisaroh memaparkan tentang pemanfaatan Important Performance Analysis (IPA) sebagai sistem evaluasi pengajar pelatihan yang digunakan di unitnya.</span></p><p> </p><p><span style="color: rgb(0, 0, 0);">"Sedangkan untuk menentukan pengajar berada di RMD (rumpun mata diklat) yang mana, kami masih semi manual dengan menggunakan database RMD beserta sub rumpun masing-masing yang tersedia. Database ini digunakan untuk memastikan identifikasi masing-masing sub rumpun yang menjadi rumpun besarnya," ujar Maisaroh.</span></p><p> </p><p><span style="color: rgb(0, 0, 0);">"Ke depannya, memang sepertinya diperlukan pengembangan sistem yang memanfaatkan teknologi dan informasi," lanjutnya.</span></p><p> </p><p><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Melengkapi penjelasan tersebut, Kepala Bagian Teknologi Informasi, Komunikasi, dan Manajemen Pengetahuan (TIKMP) Sekretariat BPPK, Sugeng Satoto turut menjelaskan kepada para peserta </span><em style="color: rgb(0, 0, 0);">benchmark </em><span style="color: rgb(0, 0, 0);">mengenai sistem KLC dan Semantik. Sugeng menyebutkan, KLC merupakan aplikasi pembelajaran untuk LMS dan KMS yang digunakan sebagai pembelajaran terstruktur dan pembelajaran mandiri.</span></p><p> </p><p><span style="color: rgb(0, 0, 0);">"Sedangkan Semantik adalah aplikasi database para peserta yang mengikuti pembelajaran yang kami selenggarakan," imbuhnya.</span></p><p> </p><p><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Setelah berdiskusi dan tanya jawab, </span><em style="color: rgb(0, 0, 0);">benchmark </em><span style="color: rgb(0, 0, 0);">ditutup dengan pemaparan demo aplikasi Semantik oleh pranata komputer dari Bagian TIKMP Sekretariat BPPK.</span></p>