BPPK Terima Benchmark dari LAN yang Ingin Wujudkan ASN Corpu Nasional

Sekretariat Badan

Selasa, 11 Mei 2021 14:08 WIB

<p><img src="" width="675"></p><h6 class="ql-align-center"><em>BPPK menerima benchmark secara virtual dari LAN yang tengah mengembangkan ASN Corpu Nasional</em></h6><p><br></p><p><strong>[Jakarta] Selasa, 11 Mei 2021. </strong>Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) menerima kunjungan <em>benchmarking </em>secara virtual dari Lembaga Administrasi Negara (LAN). Adapun kunjungan tersebut bermaksud mempelajari pengelolaan <em>knowledge management system </em>(KMS) untuk pengembangan implementasi ASN <em>Corporate University </em>(Corpu) Nasional, seperti yang dilansir oleh Kepala Pusat Inovasi Manajemen ASN LAN Seno Hartono.</p><p><br></p><p>"Sebagai dasar untuk mengelola ASN Corpu Nasional, kami merasa perlu menyusun dan mengembangkan manajemen pengetahuan yang berbasis teknologi informasi. Oleh karena itu, kami bermaksud mempelajari gambaran manajemen pengetahuan di Kemenkeu termasuk KLC (Kemenkeu Learning Center) sebagai media untuk mengakses KMS," ujar Seno.</p><p><br></p><p>Menanggapi hal tersebut, BPPK yang diwakili oleh Kepala Teknologi Informasi dan Komunikasi Sugeng Satoto menyebutkan bahwa manajemen pengetahuan/<em>knowledge management</em> merupakan salah satu pilar pendukung terlaksananya strategi Kemenkeu Corpu. "KM (<em>knowledge management</em>) ini menjadi wadah bagi para pegawai Kemenkeu sebagai penyusun aset intelektual untuk mewujudkan budaya belajar di Kemenkeu sebagai <em>learning organization</em>," ungkap Sugeng.</p><p><br></p><p>"Selain KM, terdapat juga pilar pendukung strategi Kemenkeu Corpu lainnya yaitu <em>Smart Learning Infrastructure</em> yang mana kita wujudkan dalam bentuk KLC. Jadi di dalam KLC ini ada 2 aplikasi besar, yaitu LMS (<em>Learning Management System</em>)<em> </em>dan KMS (<em>Knowledge Management System</em>). LMS ini berupa <em>course </em>atau pelatihan yang ditujukan bagi pegawai Kemenkeu, baik yang ditugaskan atau berdasarkan inisiatif mandiri. Sedangkan KMS adalah kumpulan berbagai aset/dokumen intelektual yang disusun oleh BPPK dan seluruh unit eselon I Kemenkeu," lanjutnya.</p><p><br></p><p>Melengkapi pemaparan Sugeng, Kepala Subbagian Sistem Informasi Ari Sandi Robert turut menjelaskan tentang KLC 2.0 yang merupakan pengembangan dari KLC generasi pertama. Menurutnya, pengembangan KLC 2.0 ini tidak terlepas dari adanya inisiatif strategis reformasi birokrasi dan transformasi kelembagaan (IS-RBTK) Kemenkeu berupa Modern E-Learning sebagai alat utama pengembangan SDM di lingkungan Kemenkeu.</p><p><br></p><p><span style="color: rgb(34, 34, 34);">"KLC 2 ini hadir untuk memenuhi target organisasi dalam menjalankan </span><em style="color: rgb(34, 34, 34);">e-learning</em><span style="color: rgb(34, 34, 34);"> yang terus meningkat setiap tahunnya. Kemudian KLC 2 ini juga kita integrasikan dengan berbagai sistem database Kemenkeu lainnya, dan mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan yang tidak terdapat pada generasi sebelumnya. Secara keseluruhan, peningkatan performa yang terdapat pada KLC 2 ini diharapkan dapat memenuhi kepuasan dan </span><em style="color: rgb(34, 34, 34);">experience </em><span style="color: rgb(34, 34, 34);">para pengguna dalam mewujudkan budaya belajar di Kemenkeu," pungkasnya. </span><strong style="color: rgb(34, 34, 34);">(LH)</strong></p>