BPPK Anugerahi Desa Tebara Sebagai Desa Percontohan Pengelolaan Dana Desa 2018

Sekretariat Badan

Jumat, 18 Januari 2019 02:23 WIB

<p><strong>[Jakarta] Kamis, 17 Januari 2019</strong>. Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) Rionald Silaban memberikan penghargaan kepada Kepala Desa Tebara, Marthen Ragowino Bira, dalam Rapat Koordinasi Program Prioritas Nasional Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur Pengelolaan Keuangan dan Aset Desa Tahun Anggaran 2019 yang bertempat di Aula Gedung B Lantai 5 Sekretariat BPPK. Desa Tebara yang berada di Kabupaten Sumba Barat ini terpilih sebagai Desa Percontohan setelah berpartisipasi dengan mengirimkan peserta pelatihan pada program peningkatan kapasitas SDM pengelolaan dana desa dan berhasil mengimplementasikan pelatihannya dengan sangat baik.</p> <div><img style="margin: 0px 10px 10px 0px; float: left;" alt="rakor dana desa 3" src="https://klcstatic.kemenkeu.go.id/portal-bppk-uploads/old/images/Setban_2019/rakor_dana_desa_3.jpg" /></div> <div style="text-align: center;"><span style="font-size: 8pt;"><em>Sambutan Kepala BPPK, Rionald Silaban, kepada para peserta</em></span></div> <div> </div> <div>Dalam sambutannya, Rionald mengungkapkan bahwa pemahaman mengenai pengelolaan dana desa menjadi aspek penting dan mendasar yang harus dimiliki oleh para pemangku kepentingan di level pemerintah desa. “Hal ini penting untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas keuangan desa dalam mengelola dana desa yang tidak sedikit jumlahnya,” tambah beliau. Sebagaimana yang telah diketahui bahwa pada tahun 2018 lalu, dana desa yang telah dialokasikan ke seluruh desa yang tersebar di Indonesia mencapai sejumlah 60 triliun rupiah. Sedangkan dalam APBN Tahun 2019, alokasi transfer ke daerah dan dana desa jumlahnya sebesar 70 triliun rupiah. Oleh karena itu, asas pengelolaan keuangan desa yang bersifat transparan, akuntabel, partisipatif, tertib, dan disiplin anggaran merupakan hal yang harus dipenuhi pemerintah desa dalam menghasilkan laporan yang akuntabel dan mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).</div> <div> </div> <div><img style="margin: 0px 10px 10px 0px; float: left;" alt="rakor dana desa 1" src="https://klcstatic.kemenkeu.go.id/portal-bppk-uploads/old/images/Setban_2019/rakor_dana_desa_1.jpg" /></div> <div style="text-align: center;"><span style="font-size: 8pt;"><em>Kepala BPPK memberikan penghargaan kepada Kepala Desa Tebara, Marthen Ragowino Bira (tengah)</em></span></div> <div style="text-align: center;"><span style="font-size: 8pt;"><em>dengan didampingi oleh Bupati Sumba Barat, Agustinus Niga Dapawole (kiri)</em></span></div> <div> </div> <div>BPPK selaku pengelola Kementerian Keuangan Corporate University (Kemenkeu Corpu) telah mendukung program peningkatan kapasitas SDM pengelolaan dana desa melalui program pelatihan yang diselenggarakan oleh Pusdiklat Kekayaan Negara dan Perimbangan Keuangan (Pusdiklat KNPK). Pada tahun 2018 kemarin, Desa Tebara yang juga terkenal karena keberadaan Resort Nihiwatu sebagai resort terbaik di dunia ini telah berpartisipasi dengan mengirimkan peserta Pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur Pengelolaan Keuangan dan Aset Desa. Hasil impelentasi pelatihan tersebut berjalan dengan sangat baik, terbukti dengan Desa Tebara menjadi satu-satunya desa yang menyelesaikan APBD 2019 pada akhir tahun 2018. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor terpilihnya Desa Tebara menjadi Desa Percontohan dalam hal pengelolaan dana desa sepanjang tahun 2018 kemarin.</div> <div> </div> <div><img style="margin: 0px 10px 10px 0px; float: left;" alt="rakor dana desa 2" src="https://klcstatic.kemenkeu.go.id/portal-bppk-uploads/old/images/Setban_2019/rakor_dana_desa_2.jpg" /></div> <div style="text-align: center;"><span style="font-size: 8pt;"><em>Kepala BPPK berfoto bersama dengan perangkat pemerintah Sumba Barat dan seluruh pejabat BPPK yang hadir</em></span></div> <div> </div> <div>Rionald menyampaikan selamat dan terima kasih kepada Desa Tebara yang telah berhasil terpilih sebagai Desa Percontohan. “Kami berharap Desa Tebara ini dapat menjadi rujukan bagi desa lain dalam pengelolaan keuangan dan aset desa ke depannya,” tutup beliau. (LH)</div>