Permodelan Ekonometrika dalam Menunjang Kebijakan Fiskal

Pusdiklat Keuangan Umum

Senin, 22 April 2019 07:49 WIB

<p style="text-align: justify;"><img style="margin: 0px 10px 10px 0px; float: left;" alt="2" src="https://klcstatic.kemenkeu.go.id/portal-bppk-uploads/old/images/file/pusku/2019/Pelatihan_Ekonometrika/2.jpeg" height="540" width="720" /> [JAKARTA] Pada hari Senin, 22 April 2019, bertempat di Ruang 701 Gedung Pusdiklat Keuangan Umum telah dilaksanakan pembukaan Pelatihan Ekonometrika Tingkat Dasar yang direncanakan berlangsung selama 4 hari ke depan.</p> <p style="text-align: justify;">Pelatihan yang terdiri dari 34 jam pelajaran ini didesain untuk meningkatkan kompetensi terkait dasar-dasar ekonometrika dan analisis regresi sederhana sehingga peserta mampu melakukan analisis ekonomi secara umum atau melakukan <em>forecasting</em>/prediksi terkait kondisi ekonomi di masa yang akan datang.</p> <p style="text-align: justify;">Ceramah <em>current issue</em> pada pelatihan ini diisi oleh Bapak Rudi Hartono, Peneliti Madya Badan Kebijakan Fiskal, yang menyampaikan mengenai penggunaan model ekonomi khususnya di lingkup Badan Kebijakan Fiskal.</p> <p style="text-align: justify;">Berbeda dengan ilmu pasti seperti fisika dan biologi, ilmu ekonomi sebagai bagian dari ilmu sosial laboratoriumnya berada langsung di masyarakat. Untuk melakukan riset kita tidak bisa melakukan isolasi terhadap obyek yang sedang diteliti sehingga kita memerlukan suatu model untuk menjelaskan suatu masalah ekonomi yang terjadi. Model ekonomi yang digunakan ini diharapkan dapat menyederhanakan dan menjelaskan fenomena ekonomi yang ada di masyarakat.</p> <p style="text-align: justify;"><img style="margin: 0px 10px 10px 0px; float: left;" alt="1" src="https://klcstatic.kemenkeu.go.id/portal-bppk-uploads/old/images/file/pusku/2019/Pelatihan_Ekonometrika/1.jpeg" height="540" width="720" /></p> <p style="text-align: justify;">Dalam penelitian ekonomi, untuk melakukan analisis dibutuhkan persamaan atau <em>objective function</em> dari suatu kejadian dengan mempertimbangkan <em>constrain</em> seperti misalnya: apakah sumber daya cukup? apakah harga naik? dll. Jenis-jenis model ekonomi diantaranya: <em>stochastic, mathematical, deterministic,</em> dan <em>qualitative model</em>, sedangkan untuk ruang lingkupnya secara umum bisa dibagi menjadi <em>macro-micro, national-regional,</em> dan <em>aggregate-sectoral</em>.</p> <p style="text-align: justify;">Untuk tipe model ekonomi yang digunakan di Badan Kebijakan Fiskal ada 4, yang pertama yaitu <em>Early Warning System</em> (EWS), <em>Sensitivity</em>, <em>Forecasting</em>, dan <em>Impact models</em>. Masing-masing model ekonomi digunakan untuk menunjang pengambilan keputusan dalam kebijakan fiskal.</p> <p style="text-align: justify;">Model ekonomi yang digunakan juga terus berkembang seiring dengan isu-isu baru yang perlu diteliti lebih jauh seperti misalnya tentang ketimpangan ekonomi, hubungan demografi dengan pembiayaan kesehatan, atau dampak perubahan harga minyak bagi APBN, dll.</p> <p style="text-align: justify;">Kunci dari penelitian ekonomi, peneliti harus memiliki pemahaman ekonomi yang baik terlebih dahulu baru kemudian menggunakan model ekonomi yang tepat, yaitu model ekonomi yang memiliki konsistensi, baik secara <em>accounting</em> maupun <em>behavior</em>.</p> <p style="text-align: justify;"><img style="margin: 0px 10px 10px 0px; float: left;" alt="3" src="https://klcstatic.kemenkeu.go.id/portal-bppk-uploads/old/images/file/pusku/2019/Pelatihan_Ekonometrika/3.jpeg" height="540" width="720" /></p>