Perkembangan Jurnalistik di Era Digitalisasi

Pusdiklat Keuangan Umum

Selasa, 9 April 2019 06:32 WIB

<p style="text-align: justify;">Pusdiklat Keuangan Umum menyelenggarakan Pelatihan Jurnalistik Angkatan I untuk para pegawai yang berasal dari enam unit di Kementerian Keuangan, yaitu BKF, BPPK, DJPBN, Setjen, DJBC, dan DJA selama lima hari, yaitu 8-12 April 2019. Pelatihan ini diikuti oleh 27 peserta bertempat di Ruang Kelas Pusdiklat Keuangan Umum.</p> <p style="text-align: justify;"><img style="margin: 0px 10px 10px 0px; float: left;" alt="Jurnalistik I" src="https://klcstatic.kemenkeu.go.id/portal-bppk-uploads/old/images/file/pusku/Jurnalistik_I.jpg" height="450" width="750" /></p> <p style="text-align: justify;">Materi pelatihan yang diberikan berjumlah 42 jamlat dan terdiri dari Dasar-dasar Jurnalistik untuk Organisasi, News Planning, News Hunting, News Writing, News Editing, Desain Visual, dan Review Naskah Jurnalistik. Rizwan Pribhakti, selaku Kepala Bagian Manajemen Hubungan Media, Kelembagaan Masyarakat, dan Protokol, Biro Komunikasi dan Layanan Informasi, menyampaikan ceramah, membacakan kata sambutan dari Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi, dan membuka secara resmi pelatihan tersebut.</p> <p style="text-align: justify;">Pada awal ceramahnya dijelaskan sejarah perkembangan tulis-menulis mulai tahun 3200 SM sampai zaman modern sekarang ini, arti atau makna jurnalisme, dan sejarah perkembangan jurnalisme. Jurnalisme merupakan pengumpulan penulisan, penafsiran, pemrosesan, dan penilaian informasi untuk menyampaikan hiburan, informasi, dan informasi itu harus dapat dipercaya. “Hoaks merupakan karya jurnalistik, tetapi disalahgunakan ataupun digunakan untuk kepentingan-kepentingan sebagian pihak untuk kepentingan pribadinya atau kepentingan golongannya sehingga menyiarkan informasi-informasi yang diragukan,” jelas Rizwan.</p> <p style="text-align: justify;">Seiring dengan perkembangan zaman, tambah Rizwan, kegiatan jurnalistik terus berkembang, yang pada awalnya dalam bentuk cetak, kini sudah merambah ke dunia digital, baik radio, televisi, maupun online, seperti Koran Kompas dan Koran Tempo yang memiliki kolom digital, yaitu Kompas.com dan Tempo.co.id. “Kaum milenial yang berusia antara 20-35 tahun lebih cenderung menggunakan platform digital ataupun internet sebagai medium untuk mereka membuat informasi,” kata Rizwan. Kebenaran atau validitas dari media digital masih di bawah media cetak, tetapi kita mengakui penggunaan media digital sudah sangat umum dan masif di dunia ini, termasuk Indonesia.</p> <p style="text-align: justify;">Dalam menghadapi tantangan dan era digitalisasi tersebut, Kementerian Keuangan menyesuaikan dengan pembaca yang mayoritas merupakan generasi Y dan generasi Z. Biro Komunikasi dan Layanan Informasi sekarang juga menyediakan platform media digital, yaitu platform digital Media Keuangan yang dapat diunduh di Play Store dan iOS.</p> <p style="text-align: justify;">Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi menyampaikan pesan, dengan menguasai dasar-dasar dan teknik jurnalistik, program kerja di tiap-tiap unit dapat lebih cepat diselesaikan dan dapat dipublikasikan dengan baik agar mendapatkan coverage yang lebih luas di masyarakat. Selain itu diharapkan kepada peserta diklat, khususnya pejabat/pegawai yang menangani kehumasan yang telah mengikuti pelatihan ini dapat menjadi aset komunikasi Kementerian Keuangan dan memberikan kontribusinya, baik melalui perusahan-perusahaan yang menarik di media internal maupun di media massa untuk meningkatkan pengetahuan publik mengenai berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan.</p>