Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Membuka Pelatihan Manajemen Risiko

Pusdiklat Keuangan Umum

Senin, 29 April 2019 13:40 WIB

<p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="text-align: justify;">Bertempat di Aula Pusdiklat Keuangan Umum, pada Senin, 29 April 2019 Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Sekretariat Jenderal, Chalimah Pujihastuti, membuka secara resmi dua Pelatihan Manajemen Risiko, yaitu Pelatihan Manajemen Risiko Kelas Reguler Angkatan III dan Pelatihan Manajemen Risiko Kelas Manajerial Angkatan II yang masing-masing diselenggarakan pada 23 April-2 Mei 2019 dan 29-30 April 2019.</span></p> <p style="text-align: justify;"><img style="margin: 0px 10px 10px 0px; float: left;" alt="MR Reguler dan Manajerial" src="https://klcstatic.kemenkeu.go.id/portal-bppk-uploads/old/images/file/pusku/MR_Reguler_dan_Manajerial.JPG" height="500" width="750" /></p> <p style="text-align: justify;">Dengan didampingi oleh Kepala Bidang Penyelenggaraan, Wawan Ismawandi, dan Kepala Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja, Ririn Mardiyani, Chalimah Pujihastuti menyampaikan ceramah tentang Manajemen Risiko di Kementerian Keuangan. Beberapa hal dikemukakannya tentang alasan perlunya belajar atau memahami atau melakukan assessment terhadap risiko di Kementerian Keuangan. Pertama, yaitu Reputasi Kementerian Keuangan. Kedua, yaitu sebagai lembaga publik yang hampir seluruh kegiatannya dibiayai oleh dana publik (APBN), maka Kementerian Keuangan harus sadar (aware) dan ini harus menjadi budaya pegawai Kementerian Keuangan terhadap pengelolaan dana publik, yang akan memunculkan berbagai risiko yang meliputi risiko keuangan, risiko hukum, risiko reputasi, dan risiko penyalahgunaan wewenang.</p> <p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">“Kalau kita sudah berpikir mengerjakan apa, risikonya apa, maka yang harus kita pikirkan selanjutnya adalah mitigasinya seperti apa. Itulah yang sebenarnya disebut Manajemen Risiko,” jelas Chalimah. Meskipun Manajemen Risiko telah berkembang sangat lama di Kementerian Keuangan, tetapi saat ini tampaknya Kementerian Keuangan lebih berfokus pada Manajemen Kinerja. Beberapa kinerja masih berfokus pada bagaimana cara agar target tercapai.</p> <p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"> </p> <p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">Lebih lanjut Chalimah menjelaskan beberapa tujuan manajemen risiko, antara lain meningkatkan kemungkinan pencapaian sasaran organisasi dan peningkatan kinerja, mendorong manajemen yang proaktif dan antisipatif, memberikan dasar yang kuat dalam pengambilan keputusan dan perencanaan, dan meningkatkan efektifivitas alokasi dan efisiensi penggunaan sumber daya organisasi.</p> <p style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial, sans-serif;"> </span></p>