Amplifikasi APBN KITA

Balai Diklat Keuangan Balikpapan

Senin, 24 Oktober 2022 14:10 WIB

<p>Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2022 diperkirakan masih cukup kuat di tengah melemahnya outlook ekonomi global. Konsumsi rumah tangga dan kinerja eksternal diperkirakan menjadi pendongkrak utama pertumbuhan. Kinerja APBN tetap positif dan terkendali, ditopang kinerja fiskal secara holistik, baik dari sisi pendapatan yang masih tumbuh kuat seiring pemulihan ekonomi yang terus terjaga, harga komoditas di level yang masih relatif tinggi, dan dampak berbagai kebijakan, maupun optimalisasi belanja yang tetap terjaga.</p> <p>Belanja Negara tumbuh, namun perlu terus diakselerasi guna mendukung peran APBN bagi perlindungan masyarakat. Akselerasi belanja negara yang berkualitas perlu terus didorong dengan memperhatikan optimalisasi daya serap belanja sehingga dapat memberikan dampak secara optimal bagi masyarakat dan pertumbuhan ekonomi. Di tengah kondisi yang volatile dimana suku bunga meningkat dan nilai tukar melemah, Indonesia masih tetap resilient, didukung kinerja APBN yang baik, defisit dapat ditekan sehingga pembiayaan utang juga dapat dikurangi.</p> <p>APBN hadir untuk masyarakat melalui instrumen Transfer ke Daerah untuk mendorong pemulihan ekonomi, meningkatkan kualitas layanan publik, dan mendukung penguatan ekonomi nasional. Di sisi lain, kinerja penyaluran TKD s.d. Sept 2022 tumbuh dan akan terus dioptimalkan. Di tengah risiko ketidakpastian global yang eskalatif, peran APBN sebagai shock absorber perlu terus dijaga agar berfungsi optimal bagi perlindungan masyarakat dan pemulihan ekonomi. APBN juga melindungi sektor UMKM, mendorong UMKM agar mampu naik kelas dan ikut menyokong pulihnya ekonomi nasional.</p> <p>Sumber: AGENDA SETTING (24 s.d. 30 Oktober 2022) Nomor: AS-39/KLI/2022</p>