home
Berita
Pengumuman
Artikel
Video
Majalah Edukasi Keuangan BPPK Kembali Sabet Penghargaan Bergengsi
Sekretariat Badan
Jumat, 29 Maret 2019 00:56 WIB
[Bandung] Kamis, 28 Maret 2019. Malam puncak apresiasi tertinggi bagi para insan public relations (PR), PR Indonesia Awards (PRIA) 2019 dihelat di Bandung, Kamis (28/3/2019) malam. Acara yang diselenggarakan di The Trans Luxury Hotel tersebut dihadiri sejumlah tokoh penting, salah satunya Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Kepala Bagian TIK, Sugeng Satoto (kiri) bersama layouter Majalah Edukasi Keuangan, VMI Bimo Adi.
Media cetak yang diterbitkan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK), Majalah Edukasi Keuangan berhasil meraih penghargaan Bronze Winner pada Kompetisi PRIA Award 2019 Kategori Media Cetak, subkategori Kementerian. Penghargaan ini merupakan kali kedua yang diterima setelah sebelumnya meraih penghargaan Inhouse Magazine Award (InMA) 2019 yang diselenggarakan Serikat Perusahaan Pers (SPS) di Surabaya bulan lalu.
PRIA, sebagai ajang kompetisi PR yang bisa dikatakan paling komprehensif di Indonesia, merupakan salah satu barometer kinerja dan apresiasi di bidang kehumasan yang patut untuk diikuti oleh segenap praktisi PR korporasi, Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN, dan organisasi.
Para pemenang penghargaan berfoto bersama
Penilaian PRIA 2019 dilakukan pada 21 Februari-6 Maret 2019 oleh tim juri, di antaranya Maria Wongsonagoro (PR INDONESIA Guru), Nico Wattimena (Senior Consultant PR), Arbain Rambey (Fotografer Senior Kompas), Asmono Wikan (Founder & Pemimpin Redaksi PR INDONESIA), Ika Sastrosoebroto (Managing Director Prominent PR), Titis Widyatmoko (Pemimpin Redaksi brilio.net), Jonathan Kriss Santosa (DM ID Brand Consultant), dan Noersiwan Bachtiar (Pemimpin Redaksi Majalah CSR).
Ajang PRIA kali ini melombakan beberapa kategori antara lain Owned Media, Kanal Digital, Program PR, Program CSR, Penanganan Krisis, Manual (pedoman) Tata Kelola Kehumasan, Departemen PR, Laporan Tahunan, Brand Visual Identity, hingga Terpopuler di Media.
Ridwan Kamil: Peran Public Relation dalam Industry 4.0
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dalam sambutan pembuka malam penghargaan Public Relation Indonesia (PRIA) Award 2019 menyampaikan pentingnya peran public relation dalam era Industry 4.0. Public relation ini harus diisi oleh orang-orang yang paham dinamika kemajuan. Ia pun mempertegas pesan kuncinya melalui sebuah pantun:
"Ada Syahrini berbaju kebaya
sedang ber-action di depan kamera
Negeri ini akan berjaya
jika public relation-nya juara"
Sebagai contoh, Ridwan Kamil mengaku saat ini sebagai objek dari PR, sekaligus sebagai subyek dari PR. Artinya sebagai Gubernur, kesehariannya akan selalu diberitakan, ditafsir, diterjemahkan, dibaca oleh banyak orang. "Tapi di sisi lain, sekarang adalah era digital, saya pun merupakan subyek dari PR. Saya memproduksi kalimat, saya memproduksi foto, saya menyusun copywriting-nya untuk menyampaikan pesan sesuai tujuan."
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat memberikan sambutan pada malam penghargaan Public Relation Indonesia (PRIA) Award 2019
Lebih lanjut Ridwan Kamil menjelaskan sebuah temuan penting. Ia pernah diundang ke kantor Facebook sekitar tiga tahun yang lalu. "Pak Ridwan, itu karakter masyarakat Indonesia dalam berinteraksi di medsos. Apa dibilang? Orang Indonesia interaksinya sedikit pak kalau postingannya kalimatnya terlalu serius. Tapi kalau postingannya dalam kalimat yang banyak humoris, kalimat yang ringan, interaksinya tinggi. Itu orang Indonesia," ucap Ridwan Kamil menirukan ucapan pihak Facebook kala itu.
Mendengar ucapan tersebut, ia penasaran untuk melakukan sebuah eksperimen. "Pas mau (penghargaan) Adipura Kota Bandung, saya tulis: wahai warga Bandung, dalam rangka Adipura, buanglah sampah pada tempatnya. Yang komen cuma lima puluh. Mungkin kalimatnya terlalu pemerintah. Akhirnya saya hapus, kemudian saya unggah kalimat ajakan yang sama: wahai warga Bandung, dalam rangka Adipura, buanglah sampah pada tempatnya, dan jangan lupa, buanglah mantan pada tempatnya. Cuma ditambah kalimat itu maka lima ribu yang komen," sambung tokoh yang kerap disapa Kang Emil itu disambut gelak tawa peserta.
Penerima penghargaan berfoto bersama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil
Orang nomor satu Jawa Barat tersebut berpesan, berdasarkan temuan ilmiah itu lah, dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat yang terpenting adalah pesan sampai, pemimpin tidak perlu terlalu kaku atau formal. Kalimat yang ringan adalah interaksi di era digital.
Dalam kesempatan tersebut Ridwan Kamil juga menyoroti rendahnya budaya literasi masyarakat Indonesia. Menurut Kang Emil, orang masih malas membaca, apalagi menulis, sehingga sangat rentan terprovokasi berita-berita hoaks. Dia mencontohkan, masyarakat dapat terpancing emosinya hanya dengan membaca judul sebuah berita. "Maka tantangan PR di masa depan, hari ini, bukan mencari informasi tapi memilah informasi." ungkapnya. (/az)
Foto & Berita: Abdul `Aziz Maghfur
Layanan Informasi Unit
Layanan Informasi Kediklatan dan Pembelajaran
Layanan Bantuan dan Pengaduan
Informasi Publik