home
Berita
Pengumuman
Artikel
Video
Kejar Industri 4.0, Polri Studi Banding Microlearning ke BPPK
Sekretariat Badan
Rabu, 13 Maret 2019 06:59 WIB
[Jakarta] Rabu, 13 Maret 2019. Sejumlah instansi pemerintahan nampaknya ingin segera mengejar perkembangan zaman yang begitu dinamis dan berubah dengan sangat cepat. Hal itu dilakukan dengan mengembangkan institusi terdasar sebagai pembangun sumber daya manusia di dalam organisasi. Salah satunya dilakukan dengan pengembangan metode pembelajaran berbasis jaringan, atau e-learning. Staf Sumber Daya Manusia Kepolisian Republik Indonesia (SSDM Polri), hari ini berkunjung ke Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) untuk studi banding terkait penyusunan e-learning, khususnya microlearning.
Suasana kunjungan SSDM Polri di Sekretariat BPPK, Rabu (13/3/2019)
Pusdiklat Keuangan Umum sebagai penyelenggara microlearning yang beberapa waktu lalu baru saja dilaksanakan untuk lebih dari 1200 pegawai BPPK, berkesempatan menyambut dan memberikan materi kepada pihak SSDM Polri. Kepala Pusdiklat Keuangan Umum, Heni Kartikawati, hadir langsung untuk membuka benchmarking dan menjelaskan secara singkat profil dan struktur organisasi di BPPK. Heni pun mempersilakan pihak SSDM Polri untuk memberikan pemaparannya terkait maksud kunjungannya ke BPPK.
Kepala Pusdiklat Keuangan Umum, Heni Kartikawati, memberikan sambutan pada kunjungan studi banding SSDM Polri
"Seperti yang sebelumnya disebutkan bu Heni, bahwa kita sekarang memasuki era industri 4.0. Kita tidak ingin Polri begini-begini saja. Kami izin mendapatkan informasi, ingin mengembangkan sistem e-learning," ujar Kepala Bagian Kebijakan Pendidikan dan Pelatihan Polri, Kombes Pol Mardiyono. Mardiyono menambahkan, selayaknya BPPK, terdapat sistem pembelajaran yang memerlukan metode baru, tidak terpusat, dan non klasikal. "Kalau bahasa kami, banyak yang harus kami ATM, Amati, Tiru, dan Modifikasi. Disesuaikan dengan keadaan kami," lanjutnya.
Kepala Bagian Kebijakan Pendidikan dan Pelatihan Polri, Kombes Pol Mardiyono saat melakukan studi banding ke Sekretariat BPPK
Selama kunjungan pun, pihak SSDM Polri banyak disuguhkan terkait proses penyusunan microlearning, mulai dari platform yang digunakan, penyusunan analisis kebutuhan pembelajaran (AKP), pembuatan storyboard, hingga pengunggahan materi. Di tengah pemaparan, peserta kunjungan pun tergelitik untuk mengetahui perbedaan antara e-learning dan microlearning. "Microlearning itu bagian dari e-learning, bisa menjadi bagian kecil yang mendukung terlaksananya keseluruhan e-learning tersebut," terang Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Wisnu Wardana Hariadi.
Pihak SSDM Polri pun memahami dan berencana menerapkan microlearning tersebut sebab kebiasaan pelatihan yang mereka laksanakan adalah melalui pradiklat dan pascadiklat. "Mungkin microlearning itu bisa menjadi metode pradiklatnya," tutur Mardiyono. Diskusi sarat informasi tersebut harus diakhiri dengan keterbatasan waktu yang dimiliki peserta kunjungan. Tak terasa jarum jam telah menunjukkan paruh hari. Mardiyono pun bermaksud untuk bertanya lebih lanjut di luar jadwal kunjungan.
Heni Kartikawati menerima tanda mata yang diserahkan Kombes Pol Mardiyono usai melakukan kunjungan
"Kami selalu senang menerima kunjungan dari instansi lain, bukan karena kami pintar, tapi karena air di dalam gelas kalau tidak dibagi, maka tidak akan ada kesempatan untuk mengisi. Dengan kami berbagi, maka kami ada kesempatan bagi kami untuk mengisinya lagi," ungkap Heni menutup kunjungan Polri hari itu.
Peserta kunjungan berfoto bersama di depan logo Kemenkeu Corpu di pelataran perpustakaan Sekretariat Badan, BPPK
Layanan Informasi Unit
Layanan Informasi Kediklatan dan Pembelajaran
Layanan Bantuan dan Pengaduan
Informasi Publik