home
Berita
Pengumuman
Artikel
Video
Jelang Pelaksanaan Latsar, LIPI Benchmarking E-Learning ke BPPK
Sekretariat Badan
Senin, 11 Maret 2019 07:46 WIB
[Jakarta] Senin, 11 Maret 2019. Memasuki era disrupsi teknologi, banyak perubahan terjadi dalam masyarakat yang ditandai dengan adanya digitalisasi di berbagai lini kehidupan. Tak terkecuali dalam hal pembelajaran, banyak metode mutakhir yang dapat diterapkan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut. Salah satunya dilakukan dengan pembelajaran dalam jaringan (online), yang kini telah merambah instansi pemerintahan. Menyadari kebutuhan tersebut, Pusat Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (Pusbindiklat LIPI) melakukan kunjungan ke Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) untuk mengetahui lebih lanjut terkait pengembangan sistem pembelajaran online.
Peserta kunjungan dari Pusbindiklat LIPI (lima kanan) berfoto bersama sejumlah narasumber kunjungan (empat kiri) di Sekretariat BPPK
Menurut Widyaiswara Pusbindiklat LIPI, Indra Riswadinata, pengembangan sistem pembelajaran online ini diutamakan untuk pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil (latsar CPNS) yang akan dilaksanakan pada 23 Maret 2019 mendatang. Meski waktu yang diperlukan cukup singkat, Indra mengakui banyak hal yang ingin dipelajari dan di-benchmark dari Kemenkeu. Sebab, sistem yang mereka miliki saat ini hanya berupa wadah (platform), namun belum memiliki konten pembelajaran.
"Kami punya yang namanya BEDA, belajar dengan jaringan. Karena kami di Pusbindiklat (LIPI) belum pernah melaksanakan pembelajaran dalam jaringan, jadi kami akan bersenang hati untuk belajar," ujar Indra.
Pelaksana Subbidang Program Pusdiklat Keuangan Umum, Agusta Rizar Binadja (kanan) dan Kepala Subbidang Perencanaan dan Pengembangan Pusdiklat PSDM, Hari Sasmito (kiri) ketika sesi pemaparan materi
Kepala Subbidang Perencanaan dan Pengembangan Pusdiklat PSDM, Hari Sasmito pun menjelaskan dengan rinci setiap proses penyusunan e-learning latsar CPNS Kemenkeu, yang diisi sejumlah materi berupa modul, video, hingga kuis yang seluruhnya harus diselesaikan peserta latsar lima hari sebelum latsar tatap muka (on campus). Selain penjelasan terkait latsar, peserta kunjungan juga disuguhkan materi proses penyusunan microlearning di BPPK. Peserta kunjungan yang terdiri dari sejumlah widyaiswara dan tim teknis tersebut menyaksikan dengan seksama dan mencatat setiap detail yang dibutuhkan.
Hari menambahkan, untuk waktu yang relatif sempit, materi yang diunggah tidak harus berupa video atau bahan elektronik yang kompleks. Bahan tersebut bisa hanya berupa pdf atau modul. "E-learning bukan berarti harus video, bisa hanya berupa modul. Setidaknya untuk saat ini yang waktunya tidak terlalu banyak, di periode berikutnya mungkin bisa disiapkan untuk materi yang lebih meningkat," terang Hari.
Peserta kunjungan dari LIPI yang terdiri dari widyaiswara dan tim teknis berdiskusi terkait e-learning latsar dengan narasumber dari BPPK
Pihak LIPI pun terlihat antusias bertanya di setiap penjelasan materi, dan bertekad untuk mengisi konten di platform pembelajaran mereka yang beberapa waktu telah dibangun. "Mungkin kami belum sampai sejauh microlearning, nantinya kami akan menyusul ke sana. Tapi untuk saat ini kami akan fokus ke latsar yang terdekat dulu. Masih banyak yang harus kami capai," ucap Sutrisno Heru, Widyaiswara Pusbindiklat LIPI lainnya yang hadir pada kunjungan tersebut.
Layanan Informasi Unit
Layanan Informasi Kediklatan dan Pembelajaran
Layanan Bantuan dan Pengaduan
Informasi Publik