home
Berita
Pengumuman
Artikel
Video
Sub Menu 1
Sub Menu 2
Sub Menu 3
Sub Menu 4
Sub Menu 5
MOFEST 2019 Yogyakarta
Balai Diklat Keuangan Yogyakarta
Senin, 30 September 2019 05:22 WIB
[Yogyakarta] 30 September 2019.Hari Sabtu, 28 September 2019 yang lalu, Kementerian Keuangan menyelenggarakan Ministry of Finance (MOFEST) 2019 di Yogyakarta.
Yogyakarta merupakan kota kelima penyelenggaraan MOFEST yang sebelumnya diselenggarakan di Pekanbaru, Pontianak, Kendari, dan Surabaya. MOFEST 2019 Yogyakarta berlokasi di Sportarium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan menghadirkan pembicara Mila Rosinta, Choreographer, Dancer, dan Owner Mila Art Dance School dan Marzuki 'Kill The DJ’, Musisi dan Founder Jogja Hip Hop Foundation, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu, Penghageng Tepas Tandha Yekti Keraton Yogyakarta, Dionysius Lucas Hendrawan, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Heru Pudyo Nugroho, Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB), Provinsi (DIY). Erix Soekamti, Musisi dan Social Entrepreneur, serta Musisi Didi Kempot.
MOFEST ini diselenggarakan untuk menjadikan ruang bagi generasi muda agar dapat mengeksplorasi, dan menyampaikan aspirasi dalam pengelolaan APBN. Sehingga dari para pembicara selalu memberikan tips dan terobosan-terobosan yang menarik agar para anak muda dapat memunculkan ide-ide kreatif, mengembangkan potensi diri dan dapat menghadirkan karya untuk dirinya sendiri bahkan untuk negeri dan untuk lebih luasnya lagi sampai ke kancah internasional.
Seperti yang dikatakan oleh Mila Rosinta bahwa Kita tidak bisa menyalahkan zaman, tapi kita yang harus mengikuti zaman. Kita harus mencari solusi, gali potensi lokal yang ada disekitar kita, jujur berkarya, dan suarakan terus hingga orang dengar.
Sementera itu Marzuki 'Kill The DJ’ mengungkapkan ketika tidak ada pasar, kita ciptakan pasar kita sendiri, ketika media tidak mendukung kita, maka kita bangun media sendiri. Kita adalah publisher jangan hanya mengeluh. Setiap orang adalah media dan bisa mempublikasikan sesuatu.
Dionysius Lucas Hendrawan menyampaikan bahwa Generasi muda jangan jadi penonton di rumah sendiri, kita harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri, menjadi entrepreneur, ilmuwan, dan insinyur buatlah Indonesia menjadi lebih great.
Bicara soal pengelolaan APBN, Heru Pudyo Nugroho mengatakan bahwa Setiap warga negara Indonesia berhak mendapatkan jaminan program indonesia sehat, bantuan pangan, program keluarga harapan, bidik misi, beasiswa LPDP, tunjangan profesi guru, penyediaan lapangan kerja, kredit ultra mikro, jaminan hari tua, dan JKN bagi warga miskin mulai dari dalam kandungan, usia balita, sekolah, perguruan tinggi, bekerja, hingga hari tua.
Sementera itu GKR Hayu mewakili Keraton mengatakan bahwa kita harus siap mengikuti perkembangan jaman agar kita bisa survive. Seperti halnya di Keraton sendiri bahwa keraton juga harus dapat mengikuti perkembangan-perkembangan yang ada. Sebagai contoh bahwa keraton juga sekarang memiliki web untuk dapat menyuguhkan informasi melalui dunia maya sehingga masyarakat dunia bisa mengetahui. “Modernisasi itu tidak selalu westernisasi. Budaya itu harus tetap survive bukan dimusnahkan”’ ungkap GKR Hayu.
Pada sesi terakhir, Erix Soekamti, Musisi dan Social Entrepreneur, dan Musisi Didi Kempot keduanya membagikan inspirasi tentang bagaimana menyadari potensi diri, menekuni kegemaran untuk menuju kesuksesan dan juga tips bagaimana menciptakan inovasi berwirausaha di tengah modernisasi industri musik.
Dalam MOFEST tersebut terdapat booth-booth dari perwakilan unit-unit eselon I Kementerian Keaungan diantaranya adalah Inspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Direktorat Jenderal Pajak, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, dan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan.
Masing-masing booth membuat tampilan semenarik mungkin untuk dapat menggaet para pengunjung. BPPK yang diwakili oleh teman-teman dari Balai Diklat Keuangan Yogyakarta berupaya sebaik mungkin dan sekaligus belajar bagaimana cara memberikan pelayanan kepada para pengunjung sehingga pengunjung mendapatkan pelayanan yang sempurna. Pada booth BPPK lebih berfokus pada sosialisasi Kemenkeu Learning Center (KLC). Banyak sekali merchandise-merchandise menarik yang diberikan kepada para pengunjung yang bisa menjawab game-game yang diberikan. Dan tidak kalah menarik bahwa hanya booth BPPK menghadirkan layanan free coffee untuk para pengunjung.
Layanan Informasi Unit
Layanan Informasi Kediklatan dan Pembelajaran
Layanan Bantuan dan Pengaduan
Informasi Publik