home
Berita
Pengumuman
Artikel
Video
Sub Menu 1
Sub Menu 2
Sub Menu 3
Sub Menu 4
Sub Menu 5
Kepala KPKNL Yogya: Ilmu Itu Memberikan Energi Bagi Kita
Balai Diklat Keuangan Yogyakarta
Senin, 23 September 2019 07:50 WIB
[Yogyakarta] 23 September 2019. “Belajar/mengerjakan tata naskah itu bukan berarti suatu pekerjaan yang kecil. Artinya itu malah akan menjadi awal bagi titik tolak kita dalam bekerja. Karena hampir semua pekerjaan kita terdokumentasi, dan dokumentasi akan menjadi sangat penting ketika kemudian yang kita hasilkan adalah produk yang mewakili institusi. Dari logo, nomenklatur, dan tata cara penulisannyapun diatur secara rinci, dan yang terpenting di kementerian keuangan sekarang berkembang tata naskah itu diwujudkan di dalam aplikasi yaitu ‘Nadine”, Ucap Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Yogyakarta, Marhaeni Rumiasih dalam sambutannya saat membuka secara resmi Pelatihan Tata Naskah Dinas Periode III di Balai Diklat Keuangan (BDK) Yogyakarta Senin 23 September 2019.
Pelatihan yang bertujuan untuk menghasilkan pegawai kementerian keuangan yang mampu menyusun naskah dinas dengan benar ini diikuti oleh para pegawai kementerian keuangan sebanyak 29 orang.
Didampingi oleh Plt. Kepala BDK Yogyakarta, Chatarina P. Dyah Iswandari, Kepala KPKNL Yogyakarta, Marhaeni Rumiasih membuka secara resmi pelatihan tersebut yang selanjutnya memberikan ceramah current issue kepada para peserta.
Dalam mengawali ceramahnya Heni (sebutan akrab Marhaeni Rumiasih) menyampaikan salah satu quote dari ibu Menteri Keuangan bahwa “untuk menjadi inspirasi sebuah perubahan, kalian wajib melakukan tranformasi di dalam diri sendiri dan jadilah role models di lingkungan sekitarmu terlebih dahulu. Sebab mustahil mengharapkan datangnya perubahan di dalam sebuah lingkungan jika diri kalian sendiri saja tidak pernah melakukan perubahan”.
“Bahwa perubahan itu tidak dimulai di kelas-kelas seperti ini. Kelas ini hanya membantu memfasilitasi dan membantu bagimana kalau temen-temen mau membuka diri (open mind) masih bingung. Tidak satu ilmu saja yang dipelajari, banyak ilmu yang terbuka dan memberikan asupan energi, karena ilmu itu memberikan energi bagi kita”, ucap Heni.
“Apapun itu yang bersifat positif harus kita tularkan, kita harus bisa menjadi role models, bentuknya bisa apa saja dan dimulainya harus dari diri kita. Berpikir kreatif dan berpikir inovatif menciptakan suatu terobosan dalam hal bagaimana memberikan pelayanan agar lebih baik”, imbuh Heni.
Hal-hal yang ditekankan dalam ceramah ini adalah dalam hal pelayanan. Heni menyampaikan bagaimana peran kita dapat melayani kepada pengguna layanan untuk menjadi lebih baik. Karena perlu diketahui bahwa, walapun perubahan layanan sudah dilakukan oleh kementerian keuangan tetapi itu belum bisa meng-adopt secara keseluruhan terkait dengan pelayanan publik. Tuntutan pengguna jasa kita harus memperlakukannya seperti raja. Orang tidak mau tahu tentang bagaimana sulitnya kita melakukan pelayanan. Yang penting terlayani, pasti, kalau perlu tidak ada biaya, dan murah. Kita belum sepenuhnya bisa meng-adopt seperti itu, masih banyak layanan-layanan kita yang tidak selesai dalam waktu singkat.
“Kunci utamanya dalam pelayanan adalah bagaimana kita selalu melakukan terus menerus perubahan”, lanjut Heni.
Dari 29 peserta yang mengikuti pelatihan ini berasal dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) sebanyak 20 orang, Badan Pendidikan dan Pelatihan Keaungan (BPPK) sebanyak 4 orang, dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) sebanyak 5 orang dan akan berlangsung selama 4 (empat) hari kerja mulai 23 sampai dengan 26 September 2019.
Layanan Informasi Unit
Layanan Informasi Kediklatan dan Pembelajaran
Layanan Bantuan dan Pengaduan
Informasi Publik