home
Berita
Pengumuman
Artikel
Video
Sub Menu 1
Sub Menu 2
Sub Menu 3
Sub Menu 4
Sub Menu 5
Heni: “Penilai Harus Pandai Memotret Situasi Yang Sekarang Sedang Berkembang”
Balai Diklat Keuangan Yogyakarta
Senin, 21 Oktober 2019 09:51 WIB
[Yogyakarta] 21 Oktober 2019. “Dalam pidato presiden setelah pelantikan kemarin sore (Minggu, 20 Oktober 2019), yang pertama kali ditekankan adalah peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Tentunya SDM secara menyeluruh tidak hanya aparatur sipil negara (ASN).
ASN adalah bagian kecil dari SDM diseluruh Indonesia yang ingin ditingkatkan kompetensinya. Karena kita adalah pegawai negeri, presiden menekankan akan adanya reformasi birokrasi yang semakin ramping. Orgnisasi akan dibuat ramping, akan banyak nanti jabatan-jabatan fungsional. Salah satunya adalah penilai yang kebutuhannya masih banyak dibandingkan dengan ketersediaannya. Kami berharap dengan adanya pelatihan seperti ini akan memunculkan bibit-bibit baru menjadi penilai handal”, ucap Marhaeni Rumiasih Kepala KPKNL Yogyakarta saat membuka secara resmi Pelatihan Penilaian Sumber Daya Alam (SDA) Berupa Sumber Daya Hutan Produksi di Balai Diklat Keuangan (BDK) Yogyakarta 21 Oktober 2019.
Didampingi oleh Oscar Wibiyakto Kepala Seksi Evaluasi dan Informasi, Heni (panggilan akrab Marhaeni) membuka secara resmi pelatihan tersebut. Dalam laporannya Oscar menyatakan bahwa tujuan diselenggarakannya pelatihan ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan teknis dalam penilaian SDA berupa sumber daya hutan produksi secara benar dengan kaidah dan ketentuan yang berlaku. Sehingga setelah mengikuti pelatihan ini para peserta mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilan teknis dalam penilaian SDA berupa sumber daya hutan produksi secara benar dengan kaidah dan ketentuan yang berlaku.
Pelatihan ini diikuti oleh 21 (dua puluh satu) peserta yang berasal dari 20 (dua puluh) para pegawai DJKN dan satu peserta berasal dari BPPK yang merupakan widyaiswara pada Pusdiklat KNPK.
Setelah pelatihan dibuka secara resmi, para peserta mendapatkan ceramah current issue dari Kepala KPKNL Yogyakarta.
Dalam mengawali ceramahnya Heni menyampaikan bahwa bagaimana sebagai seorang penilai harus bertindak menghadapi berbagai perubahan yang terjadi nanti. Dan tentunya yang dibutuhkan adalah profesionalisme. Dan kenapa profesionalisme itu dibutuhkan oleh seorang penilai.
Selain itu Heni juga menyampaikan bahwa salah satu tugas dari seorang penilai adalah harus mampu memotret. Memotret tidak hanya memfoto menggunakan kamera, bukan itu maksudnya ini hanya simbolik saja. Yaitu memotret potensi yang ada terkait dengan SDAnya (karena pelatihan ini terkait dengan SDA). Dan tidak hanya memotret penilaiannya tetapi bagaimana juga metodologinya.
“Memotret potensi itu berkaitan dengan kemampuan kita. Kalau kemampuan kita dibekali dengan banyak hal, ilmu yang banyak, cara memotretnya mesti akan lebih baik. Jadi teman-teman harus pandai memotret situasi yang sekarang sedang berkembang kemudian itu harus tune in didalam melakukan penilaian. Bagaimana penilai mengambil sample data, bagaimana kemudian suatu nilai dapat terbentuk karena penilaian adalah tim, bagaimana elevasi yang sebelumnya tidak masuk karena data diambil dari google, kemudian ketika dilakukan pencarian titik koordinat tidak diketemukan obyek pembandingnya. Jadi teman-teman harus mulai pahami itu. Kemudian sampai dengan selesai yang menjadi masalah adalah bagaimana cara memotret situasi bapak/ibu sebagai penilai terkait dengan penilaian SDA”, lanjut Heni.
Pelatihan ini akan berlangsung selama 5 (lima) hari mulai 21 sampai dengan 25 Oktober 2019. Dalam pelatihan ini juga, peserta akan melakukan studi lapangan selama satu hari di Hutan Wanagama Wonosari Yogyakarta. Berikutnya setelah melakukan studi lapangan para peserta harus membuat laporan tertulis dan pada akhir pelatihan peserta harus mempresentasikan hasil laporan tertulis dari studi lapangan.
Layanan Informasi Unit
Layanan Informasi Kediklatan dan Pembelajaran
Layanan Bantuan dan Pengaduan
Informasi Publik