home
Berita
Pengumuman
Artikel
Video
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2023
MELEPASKAN KETERGANTUNGAN PADA MATA UANG DOLAR AMERIKA SERIKAT
Balai Diklat Keuangan Pontianak
Selasa, 16 Mei 2023 09:34 WIB
oleh Arfin, Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Pontianak
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Sejarah Uang
Sejarah uang sebagai alat tukar tidak terlepas dari sistem barter, namun sebelum sistem barter berlaku, manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya bergantung pada alam. Sistem perdagangan barter pada zaman pra-aksara, dimulai pada zaman Mesolithikum sekitar 6000 SM yang diperkenalkan pertama kali oleh suku Mesopotamia (Wikipedia, 2022).
Sistem barter menuai banyak kendala dalam penerapannya, sehingga manusia berinovasi untuk menciptakan uang komoditas atau uang barang, dengan cara menerapkan barang dasar yang hampir semua orang miliki sebagai standar pembayaran, seperti garam, teh, tembakau, dan biji-bijian. Sekitar tahun 9.000 SM – 6.000 SM, uang komoditas tidak lagi dalam bentuk benda-benda kecil, melainkan berubah menjadi hewan ternak. Pada saat budaya pertanian muncul, uang komoditas mulai bergeser lagi dalam bentuk produk pertanian, seperti gandum, sayuran, dan tumbuhan lainnya (Tanamduit, 2023).
Pada tahun 1.200 SM, masyarakat Kepulauan Maladewa di Samudera Hindia menggunakan uang primitif berasal dari cangkang kerang (cowrie shell) atau hewan moluska lainnya. Cowrie menjadi barang berharga sejak awal peradaban Tiongkok dan India yang kemudian dibawa sepanjang rute perdagangan ke Afrika. Masyarakat Indian Amerika menggunakan cangkang kerang kecil putih yang dihiasi ornamen yang disebut sebagai wampum (Kompas, 2018).
Keberadaan uang pertama kali dicetuskan oleh bangsa Lydia yang hidup di wilayah Turki pada abad 6 SM. Uang tersebut terbuat dari electrum campuran perak dan emas berbentuk menyerupai kacang polong dengan standar perbandingan kandungan emas dan perak 75:25 (Tanamduit, 2023). Uang logam diciptakan oleh Croseus dari Yunani pada tahun 560-546 SM. Bangsa Yunani mencetak berbagai jenis uang logam yang nilainya mereka tentukan berdasarkan bahan pembuatnya.
Seiring berjalannya waktu akibat keterbatasan bahan baku uang logam (emas dan perak), maka pada abad 1 M tercetuslah ide untuk membuat uang kertas saat Dinasti Tang berkuasa. Ts’ai Lun berhasil menciptakan kertas dari bahan kulit kayu murbei (Tanamduit, 2023).
Pada tahun 1946, mulailah diperkenalkan kepada masyarakat sebuah sistem pembayaran kredit yang diprakarsai oleh institusi perbankan. Sistem ini dikenal dengan nama charge-it yang diperkenalkan oleh seorang bankir bernama John Biggins dari Flatbush National Bank of Brooklyn. Pada tahun 1950, Frank Mc Namara bersama rekannya Ralph Schneider mencari solusi pengganti uang tunai atau dompet tertinggal yang sering dialami oleh konsumen restoran. Jenis kartu charge card tersebut dinamakan Diners Club. Inilah cikal bakal kartu kredit yang kita kenal hingga saat ini (Rahayu et al, 2011).
Uang digital diperkenalkan oleh David Chaum seorang ilmuwan komputer dan kriptografer dalam research paper berjudul “Digital Money” tahun 1983. Uang internet pertama yang digunakan secara luas adalah e-gold, yang diperkenalkan pada tahun 1996. Kemudian bitcoin diluncurkan pada 2009, yang menandai era dimulainya mata uang digital berbasis blockchain. Beberapa jenis cryptocurrency yang populer diperdagangkan, yaitu litecoin (2011); dogecoin (2013); feathercoin (2013); dan bitcoin cash (2017). Cryptocurrency tidak tersedia dalam bentuk fisik seperti koin atau uang tunai yang dapat digunakan secara umum di seluruh dunia, namun pemilik cryptocurrency dapat menggunakan mata uang digital tersebut untuk keperluan transaksi jual-beli (Glints, 2023).
Uang elektronik (e-money) pertama kali dirilis di Indonesia pada tahun 2009 seiring dengan terbitnya Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/12/PBI/2009 tanggal 13 April 2009 terkait Uang Elektronik (Electronic Money) oleh Bank Indonesia. E-money yang digunakan di Indonesia, antara lain Flazz BCA; Brizzi BRI; E-Money Mandiri; Mega Cash; MTT; KMT; dan Tap-Izy.
Digitalisasi ekonomi yang ditandai oleh lahirnya financial technology pada tahun 2006, menghadirkan inovasi alat pembayaran digital (digital payment) berupa dompet elektronik (e-wallet), yang dapat dipergunakan pada platform online maupun offline. E-wallet yang dipergunakan di Indonesia, antara lain LinkAja; OVO; Dana; ShopeePay; Gopay: Jenius; iSaku; dan Sakuku (Bisnis, 2022).
2. Mata Uang Dunia
Tiap mata uang di dunia memiliki kemampuan nilai tukar yang berbeda. Pada periode tanggal 15 Mei 2023, Kuwaiti dinar (KWD) menempati posisi pertama sebagai mata uang tertinggi di dunia dengan nilai mencapai Rp48.271,98. Berada di urutan kedua adalah Bahraini dinar (BHD) mencapai sekitar Rp39.311,23. Omani rial (OMR) memiliki nilai sebesar Rp38.513,50; Jordanian dinar (JOD) sebesar Rp20.855,07; British pound sterling (GBP) sebesar Rp18.507,97; Cayman Islands dollar (KYD) sebesar Rp17.704,21; Swiss franc (CHF) sebesar Rp16.511,92; European euro (EUR) sebesar Rp16.104,98; dan United States dollar (USD) sebesar Rp14.818,65. Berada di urutan ke-10 adalah Canadian dollar (CAD) dengan nilai sebesar Rp10.971,05. Negara yang memiliki mata uang paling tinggi di dunia merupakan negara maju dan memiliki pertumbuhan ekonomi yang baik (Google Finance, 2023).
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dominasi Dolar Amerika Serikat
Dolarisasi (dollarization) merupakan nama lain dari suatu kebijakan bernama substitusi mata uang (currency substitution). Schuler (2000) mendefinisikan currency substitution sebagai sesuatu yang terjadi ketika penduduk suatu negara menggunakan mata yang asing secara ekstensif bersamaan atau untuk menggantikan mata uang domestik.
Dollarisasi terjadi ketika mata uang lokal menjadi tidak stabil dan mulai kehilangan kegunaannya sebagai alat tukar transaksi pasar. Dolarisasi biasanya terjadi di negara berkembang dengan otoritas moneter sentral yang lemah atau lingkungan ekonomi yang tidak stabil. Tujuan mengadopsi dolar sebagai mata uang untuk menghindari adanya risiko kurs, interest rate differential, dan laju inflasi yang berlebihan (Cerdasco, 2019).
Klasifikasi dolarisasi berdasarkan jenisnya, terdiri dari:
Mata uang asing adalah satu-satunya alat pembayaran yang sah di negara ini.
Mata uang asing dan lokal diterima sebagai alat pembayaran yang sah.
Pemerintah negara dan otoritas moneter telah menerima mata uang asing sebagai alat pembayaran yang sah.
Masyarakat di negara tersebut memiliki simpanan dalam mata uang asing berupa instrumen investasi karena menganggap mata uang tersebut sebagai tempat berlindung dan proteksi terhadap inflasi (WallStreetMojo, 2023).
Mengadopsi dolar sebagai mata uang asing memiliki berbagai keuntungan dan kerugian (Cerdasco, 2019), sebagai berikut:
Survei Bank for International Settlements menunjukkan bahwa dolar Amerika Serikat dibeli atau dijual sekitar 88% dalam transaksi FX Global pada April 2019 (Federal Reserve, 2021). Alasan memilih mengadopsi mata uang dolar Amerika Serikat sebagai mata uang dunia atau mata uang cadangan dibandingkan mata uang European euro dan Japanese yen (Cekaja, 2017), sebagai berikut:
Dolar Amerika Serikat (greenback) telah melalui masa yang panjang untuk dapat menduduki sebagai mata uang dunia. USD pertama kali dicetak pada tahun 1914. Pencetakan USD dilakukan setahun setelah dibentuknya Federal Reserve sebagai Bank Sentral Amerika Serikat, yang pendiriannya berdasarkan Federal Reserve Act tahun 1913. Dolar Amerika Serikat menjadi mata uang cadangan di dunia menggantikan pound sterling setelah Perang Dunia I. Bretton Woods Agreement tahun 1944 menjadi awal mula USD secara resmi dinobatkan sebagai mata uang cadangan dunia. Sistem yang dibentuk pada tahun 1944 merupakan langkah AS dalam menciptakan tatanan sistem moneter baru di mana emas tidak lagi menjadi nilai tukar tunggal. Hingga kuartal-IV 2020, bank sentral di dunia menyimpan cadangan mereka sebanyak 59% dalam bentuk USD (Kompas, 2021).
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Penguasa Cadangan Devisa Global
Cadangan devisa adalah bagian dari tabungan nasional, sehingga pertumbuhan dan besar kecilnya cadangan devisa merupakan sinyal bagi global financial markets mengenai kredibilitas kebijakan moneter dan credit worthiness suatu negara (Wikipedia, 2023).
Cadangan devisa merupakan indikator moneter yang sangat penting untuk menunjukkan kuat atau lemahnya fundamental perekonomian suatu negara. Cadangan devisa juga berpengaruh dalam tercapainya stabilitas moneter dan perekonomian makro suatu negara (Sayoga & Syamsurijal, 2017).
Berdasarkan data Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund) tentang komposisi nilai FX Reserve di dunia menunjukkan bahwa cadangan devisa di seluruh dunia menyentuh US$ 11,09 triliun. Dari jumlah tersebut, mata uang berdemoniasi dolar Amerika Serikat mencapai US$ 6,47 triliun. Nilai share USD masih terbilang sangat besar dibandingkan negara lain, namun jika dibandingkan posisi pada Q4-2022, tercatat mengalami penurunan mencapai 8,66% dibandingkan periode yang sama tahun 2021 mencapai US$ 7.085,01 miliar (CNBC Indonesia, 2023). Daftar 8 (delapan) mata uang penguasa cadangan devisa global dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1
Mata Uang Penguasa Cadangan Devisa Global (Miliar USD)
Mata Uang
Q4-2021
Q4-2022
Perubahan (%)
Dolar AS
7,085.01
6,471.28
−8.66%
Euro
2,481.34
2,270.36
−8.50%
Renminbi China
337.26
298.44
−11.51%
Yen Jepang
665.10
610.85
−8.16%
Poundsterling
579.38
548.68
−5.30%
Dolar Australia
221.32
217.52
−1.72%
Dolar Kanada
286.93
263.68
−8.10%
Franc Swiss
20.79
25.31
21.74%
Mata Uang Lainnya
372.4
382.85
2.81%
Sumber: CNBC Indonesia (2023)
Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadikan dolar sebagai cadangan devisa. Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2023 sebesar US$ 145,2 miliar. Jumlah tersebut naik 3,49% dibandingkan posisi akhir Februari 2023 (month-to-month) sebesar US$140,3 miliar (BI, 2023).
Sebagai salah satu emerging market economies, Indonesia merupakan salah satu negara yang paling banyak menggunakan dolar Amerika Serikat dalam melakukan transaksi perdagangan luar negeri dan juga transaksi dalam pasar keuangan. Penggunaan dolar Amerika Serikat sangat tinggi pada tahun 2018, mencapai 95% dalam ekspor dan 76% dalam transaksi impor (Detik, 2020).
Salah satu faktor penyebab melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat disebabkan ketergantungan terhadap dolar Amerika Serikat. Permintaan dolar Amerika yang meningkat mengakibatkan kurs dolar Amerika Serikat menguat relatif terhadap rupiah, sedangkan permintaan barang Indonesia menurun dan membuat permintaan terhadap rupiah menjadi turun. Permintaan rupiah yang semakin kecil mengakibatkan kurs rupiah melemah (Madura, 2004). Tabel 2 menunjukkan perkembangan nilai kurs dollar Amerika Serikat yang relatif mengalami fluktuasi.
Tabel 2
Perkembangan Kurs Dollar Amerika Terhadap Rupiah
Tahun 2015-2022
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
13.795,00
13.436,00
13.548,00
14.481,00
13.901,00
14.105,00
14.269,00
15.731,00
Sumber: BPS (2023)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pergeseran Menuju De-dolarisasi
De-dolarisasi adalah proses penggantian dolar Amerika Serikat sebagai mata uang yang digunakan untuk perdagangan minyak dan/atau komoditas lainnya; membeli dolar AS untuk cadangan devisa; perjanjian perdagangan bilateral; dan aset berdenominasi dolar (Wikipedia, 2023).
De-dolarisasi bermanfaat untuk mencapai dan memelihara kestabilan mata uang; diversifikasi pasar ekspor dan impor; stimulasi investasi dalam mata uang rupiah; pengembangan pasar keuangan dalam negeri; penurunan risiko ekonomi dan keuangan; penguatan kedaulatan ekonomi; dan peningkatan peran regional dan internasional (Bisnis Indonesia, 2023).
Fenomena de-dolarisasi terjadi akibat Amerika Serikat mengalami defisit neraca pembayaran, hal tersebut mengakibatkan dolar Amerika Serikat relatif bergejolak dan sensitif terhadap isu global. Negeri Paman Sam telah dilanda krisis perbankan dan dihadapkan dengan adanya potensi gagal bayar yang kemungkinan terjadi pada tanggal 1 Juni 2023 mendatang (CNBC Indonesia, 2023).
Fenomena de-dolarisasi terindikasi dari penurunan porsi penempatan pada mata uang dolar AS dalam portofolio cadangan devisa bank sentral global secara agregat. Porsi penggunaan dolar Amerika Serikat dalam cadangan devisa global menurun dari 73% pada tahun 2001 menjadi 55% pada tahun 2021. Menurun lagi menjadi 47% sepanjang tahun 2022 (Kompas, 2023). Penurunan porsi dolar Amerika Serikat dalam komposisi cadangan devisa sepanjang tahun 2022 merupakan efek dari tindakan sejumlah negara yang memilih mata uang lain untuk transaksi perdagangan (Koran Tempo, 2023).
Mata uang yang berpotensi menggantikan dolar Amerika Serikat sebagai mata uang global, yakni Euro; Yuan Tiongkok; rupee India; poundsterling Inggris, yen Jepang, mata uang BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan); dan mata uang lokal ASEAN (CNBC Indonesia, 2023).
Daftar negara yang berupaya mengurangi ketergantungan terhadap dolar Amerika Serikat dalam transaksi ekonomi dan keuangan (Tribun, 2023), sebagai berikut:
Tiongkok memiliki aset dalam bentuk surat berharga AS mencapai US$ 849 miliar hingga Februari 2023, angka terendah sejak 12 (dua belas) tahun terakhir. Selain mengurangi kepemilikan dolar dalam cadangan devisanya, Tiongkok mulai gencar meningkatkan perdagangan dengan negara lain menggunakan mata uang yuan Tiongkok.
Terhitung tanggal 21 Januari 2022, The People's Bank of China mulai memperbaharui swap bilateral dalam mata uang lokal, termasuk kerjasama Bilateral Currency Swap Agreement (BCSA) yang dijalin dengan Bank Indonesia. Melalui perjanjian BCSA tersebut, total pertukaran uang antara Tiongkok dengan Indonesia mencapai 250 miliar yuan Tiongkok.
Wacana Arab Saudi untuk meninggalkan ketergantungan pada dolar AS terealisasi melalui perjanjian kontrak Saudi Aramco dengan raksasa migas asal China yang menentukan transaksi penjualan minyak yang menggunakan mata uang dolar akan diganti menjadi riyal Saudi. Kebijakan tersebut akan mengakibatkan permintaan dolar AS tergerus lebih dari US$10 miliar.
Berdasarkan data Atlantic Council selama periode 1999-2019, penggunaan dolar AS di kawasan Eropa hanya 23,1%, hal ini disebabkan Jerman, Prancis, Italia, Spanyol, dan Belanda mulai beralih menggunakan mata uang euro untuk melangsungkan transaksi perdagangan internasional, hingga dominasi euro dalam perdagangan Eropa naik 66,1%.
Pemerintah Iran memutuskan untuk meninggalkan mata uang dolar dan euro dalam perdagangan internasionalnya. Keputusan ini sebagai langkah balasan atas sanksi yang dijatuhkan AS kepada pemerintah Iran akibat kepemilikan bubuk nuklir yang melebihi batas aman.
Pada bulan April 2023, India mengeluarkan kebijakan baru untuk mendorong perluasan rupee sebagai pengganti dolar dalam perdagangan internasional. Reserve Bank of India secara resmi memberikan persetujuan untuk membuka 60 rekening khusus Rupee Vostro di 18 negara termasuk Rusia dan Sri Lanka.
Rusia mempercepat langkah de-dolarisasi setelah serangkaian sanksi negara Barat terhadap Moskow akibat invasi di Ukraina. Dalam rangka menjamin ikatan investasi, ekonomi, dan perdagangan yang stabil antara Rusia dengan mitra-mitranya dengan cara menghindari mata uang dolar AS dan euro dan akan menggunakan rubel sebagai alternatif transaksi dengan mitra internasional.
Brasil bergabung dengan aliansi negara BRICS untuk bersiap meninggalkan dolar AS melalui perilisan mata uang baru. Keinginan BRICS untuk merilis mata uang baru sudah tercetus sejak 2009, namun Rusia dikenakan sejumlah sanksi, sehingga tertunda rencana pembuatan mata uang BRICS. BRICS berencana akan menggunakan mata uang baru dengan komoditas lain, seperti emas dan logam tanah jarang (LTJ).
Menurut penulis, terlalu berisiko jika BRICS menciptakan mata uang baru, karena krisis besar yang pernah terjadi di Eropa dapat terulang kembali. Berkaca dari pengalaman buruk di Eropa yang melakukan upaya pembentukan mata uang baru pada tahun 2015, namun menyebabkan krisis negara Portugal, Irlandia, Italia, Spanyol, dan Greece (PIIGS).
Beberapa negara yang tergabung dalam Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, yakni Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Filipina telah menandatangani Memorandum of Understanding Advancing Regional Digital Payment Connectivity pada tanggal 14 November 2022. Melalui pembayaran digital lintas negara, diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap dolar, euro, yen, dan pound sterling dalam transaksi keuangan dan beralih ke penyelesaian (settlement) dalam mata uang lokal (local currency).
Indonesia termasuk salah satu negara yang mengurangi ketergantungan dolar sejak tahun 2018 (CBNC Indonesia, 2023). Tujuan jangka panjang Indonesia melakukan de-dolarisasi untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap dolar dan memperkuat penggunaan rupiah di pasar domestik dan pasar bilateral perdagangan internasional. Stabilitas nilai tukar rupiah akan mendorong peningkatan investasi dan kegiatan perdagangan internasional yang pada akhirnya akan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang solid dalam jangka menengah-panjang (Tribun, 2023).
Dalam rangka mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah diperlukan upaya untuk memitigasi risiko terjadinya fluktuasi rupiah melalui kerangka kerja sama antara Bank Indonesia dan otoritas negara mitra untuk mendorong penggunaan mata uang lokal untuk penyelesaian transaksi bilateral menggunakan mata uang lokal (Local Currency Settlement) antara Indonesia dan negara mitra sejak tahun 2018.
Pasal 1 angka 2 Peraturan Bank Indonesia Nomor 22/12/PBI/2020 tentang Penyelesaian Transaksi Bilateral Menggunakan Mata Uang Lokal Melalui Bank mendefinisikan Local Currency Settlement (LCS) adalah penyelesaian transaksi yang dilakukan secara bilateral oleh pelaku usaha di Indonesia dan negara mitra dengan menggunakan mata uang masing-masing negara.
Latar belakang dilakukannya kerja sama LCS antara Bank Indonesia dengan otoritas negara mitra lain disebabkan tingginya ketergantungan terhadap USD berpotensi berdampak pada peningkatkan kerentanan perekonomian Indonesia terhadap shock yang bersumber dari global (Bank Indonesia, 2023).
Pada perkembangannya, LCS didorong untuk menyentuh aspek yang lebih luas untuk mengakomodasi transaksi perdagangan, investasi, dan transaksi di pasar uang, sehingga BI memutuskan untuk mengubahnya menjadi Transaksi Mata Uang Lokal (Local Currency Transaction) dengan memperluas cakupan kerja sama untuk mengakomodasi transaksi sistem pembayaran lintas negara. Local Currency Transaction (LCT) merupakan instrumen transaksi antar negara menggunakan mata uang lokal, dalam penyelesaian transaksi perdagangan maupun investasi (CNBC Indonesia, 2023).
Daftar negara yang otoritasnya telah melakukan hubungan kerja sama LCS dengan Bank Indonesia (Bisnis Indonesia, 2023), sebagai berikut:
Kerja sama antara Bank Indonesia dengan Bank of Thailand telah diimplementasikan sejak awal tahun 2018. BI memperluas kerja sama untuk penyelesaian transaksi investasi melalui implementasi kerja sama pembayaran berbasis QR Code lintas negara (Cross-Border QR Payment Linkage) pada Agustus 2022. Masyarakat Indonesia dan Thailand dapat menggunakan alat pembayaran berbasis QR Code pada masing-masing negara.
BI dan Bank Negara Malaysia menggunakan rupiah-ringgit yang telah diimplementasikan sejak tahun 2018. Kerja sama yang awalnya hanya dalam lingkup penyelesaian transaksi perdagangan, diperluas hingga mencakup penyelesaian transaksi investasi langsung. Kerja sama di bidang sistem pembayaran, khususnya implementasi inter koneksi pembayaran antara Indonesia dengan Malaysia menggunakan QR Code yang diresmikan pada tanggal 8 Mei 2023). Dengan demikian, masyarakat Indonesia dan Malaysia dapat melakukan pembayaran ritel di kedua negara hanya dengan memindai QRIS atau DuitNow QR Code.
Kerja sama antara BI dan Kementerian Keuangan Jepang (JMOF) dimulai sejak Agustus 2020. Penguatan kerangka kerja sama berlaku efektif pada tanggal 5 Agustus 2021, yang merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk mendorong perdagangan dan investasi serta memperkuat stabilitas makro ekonomi dengan mendorong penggunaan mata uang lokal yang lebih luas. Penguatan kerangka kerja sama ini sejalan dengan Nota Kesepahaman yang ditandatangani oleh BI dan JMOF pada tanggal 5 Desember 2019.
BI dan People's Bank of China secara resmi mengimplementasikan kerja sama penyelesaian transaksi bilateral dengan mata uang lokal pada September 2021. Kerangka kerja sama ini disusun berdasarkan Nota Kesepahaman yang telah disepakati dan ditandatangani pada tanggal 30 September 2020.
BI mencatat total nilai transaksi LCT sepanjang tahun 2022 mencapai US$3,8 miliar atau setara Rp57,34 triliun. Capaian ini meningkat 52% dibandingkan tahun 2021 sebesar US$ 2,5 miliar . Porsi LCT telah mencapai 3-4% dari total transaksi perdagangan Indonesia dengan beberapa negara Asia (Infobank, 2023).
Korea Selatan menjadi negara kelima yang melakukan de-dolarisasi dengan Indonesia. Bank Indonesia dan Bank of Korea menandatangani Nota Kesepahaman dalam penggunaan mata uang lokal dalam transaksi bilateral pada tanggal 2 Mei 2023. Pelaku usaha dapat memanfaatkan kerja sama ini untuk mengurangi biaya transaksi dan eksposur terhadap risiko nilai tukar dalam melakukan transaksi bilateral kedua negara, antara lain melalui penggunaan kuotasi nilai tukar secara langsung antara mata uang won Korea Selatan dan rupiah Indonesia dalam perdagangan antar bank. BI juga telah menjajaki kerja sama dengan India dan Arab Saudi (Kabar24, 2023).
Upaya pemerintah untuk mendorong de-dolarisasi belum berhasil sepenuhnya, karena masih banyak perusahaan yang lebih memilih menggunakan dolar untuk transaksi mereka. Faktor yang menjadi hambatan de-dolarisasi di Indonesia, yakni kurangnya keyakinan dari pelaku usaha dalam kemampuan rupiah sebagai alat pembayaran, serta kurangnya likuiditas dari pasar keuangan domestik (RMOLID, 2023).
Menurut penulis, penyelesaian transaksi menggunakan LCT memiliki kelebihan, kelemahan, peluang, dan tantangan. Kelebihan dari penerapan LCT, yaitu kemudahan dalam pengajuan nasabah LCT; efisiensi transaksi; dan standarisasi mata uang dengan menggunakan SNAP (Standar Nasional Open API Pembayaran), sedangkan kelemahan LCT, yaitu sebagai kebijakan moneter dapat mudah dipengaruhi oleh kondisi politik negara mitra; kuotasi nilai tukar mata uang tidak bisa selalu sama dan akan berubah sesuai pasar keuangan dunia, salah satu negara dapat lebih diuntungkan atau dirugikan akibat persaingan perdagangan dan investasi yang mempengaruhi nilai tukar mata uang lokal.
Peluang dari penerapan LCT berdampak pada diversifikasi mata uang yang dapat meminimalisir penurunan nilai investasi dan ketergantungan kepada mata uang dolar AS; meningkatnya daya ekspor Indonesia dengan kemudahan mengakses layanan LCT bagi pelaku usaha besar maupun UMKM Indonesia; membuka pasar ekspor Indonesia lebih besar di negara mitra; penyerapan tenaga kerja, dan terbentuk stabilitas ekonomi.
Tantangan yang dihadapi dalam penerapan LCT, meliputi ancaman ketegangan dan keamanan global; ancaman sanksi ekonomi dari Amerika Serikat; ancaman keamanan data seperti card skimming, carding, dan phising; krisis keuangan (inflasi); ketergantungan perekonomian terhadap negara mitra; dan ancaman kebijakan devaluasi mata uang negara mitra yang dapat mempengaruhi ekonomi Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Wibowo. (2004). Hukum dan Kebijakan Publik. Yogyakarta: YPAPI.
Jurnal
Rahayu et al. (2011). Perkembangan Kartu Kredit di Indonesia. Jurnal Manajemen Vo. 1 No. 1, p. 5-13.
Sayoga & Syamsurijal. (2017). Analisis Cadangan Devisa Indonesia dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jurnal Paradigma Ekonomika, Vol. 12 No. 1 p. 25-30.
Internet
Bank Indonesia. (2023). Local Currency Settlement (LCS) & Appointed Cross Currency Dealer (ACCD). Retrieved from https://bicara131.bi.go.id/ knowledgebase/article/KA-01093/en-us/
BI. (2023, Maret 7). Cadangan Devisa Februari 2023 Meningkat. Retrieved from https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-release/Pages/sp_255 623.aspx/
Bisnis. (2022, Maret 2). Lantas, Apa Itu E-wallet? Retrieved from https://finansial. bisnis.com/read/20220302/55/1506199/apa-itu-e-wallet-pengertian-jenis-dan-kelebihan/
Bisnis Indonesia. (2023, Mei 9). Daftar Negara yang Mulai Dedolarisasi Bareng Bank Indonesia. Retrieved from https://finansial.bisnis.com/read/ 20230509/11/1654149/daftar-negara-yang-mulai-dedolarisasi-bareng-bank -indonesia/
Bisnis Indonesia. (2023, Mei 5). Simak, Ini Tujuh Manfaat Dedolarisasi Bagi Indonesia. Retrieved from https://bisnisindonesia.id/article/simak-ini-tujuh-manfaat-dedolarisasi-bagi-indonesia/
CBNC Indonesia. (2023, Mei 6). Dedolarisasi Nyata! Ternyata RI Sudah Duluan 'Buang' Dolar. Retrieved from https://www.cnbcindonesia.com/news/ 20230506130503-4-434986/dedolarisasi-nyata-ternyata-ri-sudah-duluan-buang-dolar/
Cekaja. (2017, November 27). 5 Hal yang Sebabkan Dolar Jadi Mata Uang Dunia. Retrieved from https://www.cekaja.com/info/5-hal-yang-sebabkan-dolar-jadi-mata-uang-dunia/
Cerdasco. (2019, Desember 19). Dolarisasi: Konsep, Cara Kerja, Contoh, Pro dan Kontra. Retrieved from https://cerdasco.com/dolarisasi/
Cermati. (2022, Desember 8). 10 Mata Uang Tertinggi di Dunia dan Konversinya Terhadap Dolar. Retrieved from https://www.cermati.com/artikel/mata-uang-tertinggi-di-dunia/
CNBC Indonesia. (2022, Mei 14). Deretan Negara Ini Tak Punya Mata Uang, Ada Tetangga RI Juga. Retrieved from https://www.cnbcindonesia.com/ lifestyle/20220514164112-33-339084/deretan-negara-ini-tak-punya-mata-uang-ada-tetangga-ri-juga/
CNBC Indonesia. (2023, April 12). 8 'Penguasa' Cadangan Devisa Dunia yang Siap Geser Dolar. Retrieved from https://www.cnbcindonesia.com/ research/20230411144139-128-428991/8-penguasa-cadangan-devisa-dunia-yang-siap-geser-dolar/
CNBC Indonesia. (2023, April 18). Blak-blakan Bos BI: Indonesia Sudah Lakukan Dedolarisasi! Retrieved from https://www.cnbcindonesia.com/news/ 20230418194845-4-431195/blak-blakan-bos-bi-indonesia-sudah-lakukan-dedolarisasi/
CNBC Indonesia. (2023, Mei 6). Dedolarisasi Nyata! Ternyata RI Sudah Duluan 'Buang' Dolar. Retrieved from https://www.cnbcindonesia.com/news/ 20230506130503-4-434986/dedolarisasi-nyata-ternyata-ri-sudah-duluan-buang-dolar/
CNBC Indonesia. (2023, April 16). Fenomena Dedolarisasi Nyata, Ini Calon Pengganti Dolar AS . Retrieved from https://www.cnbcindonesia.com/ news/20230416065830-4-430291/fenomena-dedolarisasi-nyata-ini-calon-pengganti-dolar-as/
Detik. (2020, Februari 6). Mengurangi Ketergantungan Dolar AS, Baik atau Buruk. Retrieved from https://news.detik.com/kolom/d-4888370/mengurangi-ketergantungan-dolar-as-baik-atau-buruk/
Federal Reserve. (2021, Oktober 6). The International Role of the U. S. Dollar. Retrieved from https://www-federalreserve-gov.translate.goog/econres/ notes/feds-notes/the-international-role-of-the-u-s-dollar-20211006.html?_x _tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc/
Glints. (2023, Januari 18). Mengenal Cryptocurrency: Arti, Fungsi, Jenis-Jenis, Kelebihan, dan Kekurangan. Retrieved from https://glints.com/id/ lowongan/cryptocurrency-adalah/#.ZEUWE87P3v8/
Google Finance. (2023, Mei 15). Mata Uang. Retrieved from https://www.google. com/finance/quote/
Infobank. (2023, Januari 23). Siap-Siap, BI Bakal Perluas Transaksi LCS di Dua Negara Ini. Retrieved from https://infobanknews.com/siap-siap-bi-bakal-perluas-transaksi-lcs-di-dua-negara-ini/
Investopedia. (2020, Juli 30). Definisi USD: Singkatan Mata Uang untuk Dolar AS. Retrieved from https://www-investopedia-com.translate.goog/terms/u/ usd.asp?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc/
Kabar24. (2023, Mei 4). Indonesia dan Korea Selatan Tinggalkan Dolar, Mulai Gunakan Ini untuk Transaksi Perdagangan. Retrieved from https://kabar24. bisnis.com/read/20230504/19/1652699/indonesia-dan-korea-selatan-tinggalkan-dolar-mulai-gunakan-ini-untuk-transaksi-perdagangan/
KBBI. (2023). Uang. Retrieved from https://kbbi.web.id/uang/
Kompas. (2018, Agustus 9). Penemuan yang Mengubah Dunia: Uang, Sejak Kapan Digunakan? Retrieved from https://sains.kompas.com/read/2018/08/09/ 203300423/penemuan-yang-mengubah-dunia--uang-sejak-kapan-diguna kan-?page=all/
Kompas. (2021, November 22). Mengapa Dollar AS Digunakan Sebagai Mata Uang Dunia? Retrieved from https://money.kompas.com/read/2021/11/22/ 172529526/mengapa-dollar-as-digunakan-sebagai-mata-uang-dunia?page= all/
Kompas. (2022, Juni 18). Perbedaan E-Money dan E-Wallet Beserta Contohnya di Indonesia. Retrieved from https://www.kompas.com/tren/read/2022/ 06/18/172500765/perbedaan-e-money-dan-e-wallet-beserta-contohnya-di-indonesia?page=all
Kompas. (2023, April 27). Proses Dedolarisasi Sedang Berlangsung. Retrieved from https://www.kompas.id/baca/internasional/2023/04/24/proses-dedollarisasi-sedang-berlangsung/
Koran Tempo. (2023, Mei 5). Apa Itu Dedolarisasi? Ini Pengertian, Keuntungan, dan Kerugian yang Bisa Didapatkan Indonesia. Retrieved from https://koran.tempo.co/read/ekonomi-dan-bisnis/481850/apa-itu-dedolarisa si-ini-pengertian-keuntungan-dan-kerugian-yang-bisa-didapatkan-indonesia
Madura. (2004). Manajemen Keuangan Internasional. Jakarta: Erlangga.
Merdeka. (2020, Juni 25). 8 Jenis Uang Berdasarkan Nilai dan Kegunaannya, Ketahui Agar Tak Keliru. Retrieved from https://www.merdeka.com/jatim/ 8-jenis-uang-berdasarkan-nilai-dan-kegunaannya-ketahui-agar-tak-keliru-kln.html/
RMOLID. (2023, Mei 7). Meski Dedolarisasi Menggema, Tapi Banyak Pelaku Usaha Enggan Tinggalkan Dolar AS, Kok Bisa? Retrieved from https://politik.rmol.id/read/2023/05/07/573118/meski-dedolarisasi-meng gema-tapi-banyak-pelaku-usaha-enggan-tinggalkan-dolar-as-kok-bisa/
Schuler. (2000, Januari). Basics of Dollarization. Retrieved from https://archive. globalpolicy.org/pmscs/30435.html/
Tanamduit. (2023, Januari 9). Sejarah Uang dalam Peradaban Manusia: Dari Barter Sampai Digital. Retrieved from https://www.tanamduit.com/belajar/ inspirasi/sejarah-uang-dalam-peradaban-manusia-dari-barter-sampai-digital
Tokopedia. (2022, Agustus 26). 10 Mata Uang Tertinggi di Dunia Tahun 2022, Nilai Tukar Fantastis. Retrieved from https://www.tokopedia.com/blog/mata-uang-tertinggi-di-dunia-fin/?utm_source=google&utm_medium=organic/
Tribun. (2023, April 25). Dedolarisasi Bisa Bikin Rupiah Lebih Stabil, Begini Analisis Para Ekonom. Retrieved from https://www.tribunnews.com/bisnis/ 2023/04/25/dedolarisasi-bisa-bikin-rupiah-lebih-stabil-begini-analisis-para-ekonom/
Tribun. (2023, Mei 3). Tren Dedolarisasi Berlanjut, Ini Daftar Negara yang Mulai Gunakan Mata Uang Lokal Gantikan USD. Retrieved from https://www.tribunnews.com/bisnis/2023/05/03/tren-dedolarisasi-berlanjut -ini-daftar-negara-yang-mulai-gunakan-mata-uang-lokal-gantikan-usd/
WallStreetMojo. (2023). Dollarization. Retrieved from https://www-wallstreetmojo-com.translate.goog/dollarization/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id &_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc/
Wikipedia. (2022, Desember 19). Barter. Retrieved from https://id.wikipedia. org/wiki/Barter/
Wikipedia. (2022, Desember 26). Mata Uang. Retrieved from https://id. wikipedia.org/wiki/Mata_uang/
Wikipedia. (2022, Desember 22). Mata Uang Digital. Retrieved from https://id.wikipedia.org/wiki/Mata_uang_digital/
Wikipedia. (2023, April 4). Cadangan Devisa. Retrieved from https://id.wikipedia. org/wiki/Cadangan_devisa/
Wikipedia. (2023, April 4). Dedolarisasi. Retrieved from https://id.wikipedia.org/ wiki/Dedolarisasi/
Wikipedia. (2023, April 21). Uang. Retrieved from https://id.wikipedia.org/ wiki/Uang/
Layanan Informasi Unit
Layanan Informasi Kediklatan dan Pembelajaran
Layanan Bantuan dan Pengaduan
Informasi Publik