home
Berita
Pengumuman
Artikel
Video
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2023
CHAT GENERATIVE PRE-TRAINED TRANSFORMER PELUANG, TANTANGAN, ATAU ANCAMAN DUNIA PENDIDIKAN?
Balai Diklat Keuangan Pontianak
Senin, 28 Agustus 2023 16:09 WIB
oleh: Arfin - Widyaiswara BDK Pontianak
OpenAI merupakan laboratorium riset dan penerapan Artificial Intelligence (AI) yang berlokasi di San Francisco, Amerika Serikat. OpenAI didirikan pada tanggal 11 Desember 2015 oleh beberapa tokoh terkemuka dalam industri teknologi, yakni Elon Musk, Sam Altman, Ilya Sutskever, Greg Brockman, Wojciech Zaremba, dan John Schulman.
OpenAI memiliki misi untuk memastikan bahwa Artificial General Intelligence (AGI) perangkat lunak yang secerdas manusia dapat bermanfaat bagi seluruh umat manusia. Untuk mencapai misi tersebut, OpenAI telah mengembangkan berbagai produk kecerdasan buatan, yakni Overview; ChatGPT; GPT-4; DALL-E 2; Customer Stories; Safety Standards; API Data Privacy, dan Pricing (OpenAI, t.t.).
Generative Pre-trained Transformer (GPT) diperkenalkan oleh OpenAI tahun 2018 dalam makalah berjudul "Improving Language Understanding by Generative Pre-Training". Makalah ini menjelaskan model pembelajaran semi-supervised GPT, yang berbeda dengan model pemrosesan bahasa alami lainnya yang menggunakan pembelajaran terawasi dan data berlabel.
Tercermin dari namanya, GPT terdiri dari 3 (tiga) kata kunci, yaitu generative (pengembangan model yang mampu menghasilkan konten baru); pre-trained (model sudah dilatih pada dataset yang besar dan disesuaikan untuk tugas tertentu); dan transformers (jaringan saraf yang mempelajari konteks dan pemahaman melalui analisis data berurutan) (KDnuggets, 2023).
GPT terdiri dari 5 (lima) iterasi, mulai GPT-1 hingga GPT-4, sebagaimana dijelaskan pada gambar 1.
Gambar 1
Model GPT
Sumber: KDNuggets (2023)
Generative Pre-trained Transformer 1 (GPT-1) pertama kali diperkenalkan pada tanggal 11 Juni 2018 sebagai iterasi pertama model pemrosesan bahasa alami (natural language processing) yang memiliki 117 juta parameter (nilai yang menyusun algoritme AI). GPT-1 memiliki kemampuan untuk menghasilkan bahasa yang fasih dan koheren sesuai prompt, namun GPT-1 memiliki keterbatasan yakni cenderung menghasilkan teks berulang dan kurangnya kohesi dalam bentuk kalimat yang panjang (Make Us Of, 2023).
Generative Pre-trained Transformer 2 (GPT-2) merupakan Large Language Model (LLM) versi kedua dalam rangkaian model GPT yang diluncurkan pada tanggal 5 November 2019. Model GPT-2 memiliki 1,5 miliar parameter dan dilatih menggunakan dataset 8.000.000 halaman website. GPT-2 dikenal karena kemampuannya menghasilkan teks yang koheren dan berkualitas tinggi, namun GPT-2 memiliki beberapa keterbatasan yakni tidak dapat memahami konteks atau menghasilkan teks bentuk panjang (TS2, 2023).
Generative Pre-trained Transformer 3 (GPT-3) diluncurkan pada tanggal 11 Juni 2020. GPT-3 memiliki 175 miliar parameter yang mampu memberikan interaksi fleksibel dan memiliki konteks layaknya komunikasi manusia (Pintu, 2023), namun GPT-3 memiliki keterbatasan yaitu hanya bekerja dengan perhitungan statistik dan tidak bekerja dengan memahami konten text input dan ouput; GPT-3 dapat kehilangan koherensi pada bagian yang cukup panjang, saling bertentangan, dan terkadang berisi kalimat atau paragraf yang tidak berurutan: serta algoritmiknya memiliki bias gender, ras, dan agama (Univ AI, 2023).
Generative Pre-trained Transformer 3.5 (GPT-3.5) diluncurkan pada tanggal 30 November 2022 merupakan versi lanjutan dari model GPT yang menggunakan teknik deep learning untuk menghasilkan teks lebih baik dan lebih alami. GPT-3.5 memiliki kemampuan untuk memahami konteks, menghasilkan teks koheren, dan memberikan jawaban relevan berdasarkan input yang diberikan. GPT-3.5 telah digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk dalam pengembangan Chatbot yang dapat berinteraksi dengan pengguna secara real-time. Salah satu keterbatasan GPT-3.5 yaitu kecenderungannya untuk menghasilkan informasi yang tidak masuk akal dan tidak benar, diistilahkan sebagai “halusinasi AI”, sehingga dapat menyebabkan ketidakpercayaan terhadap informasi yang dihasilkan AI (Farih, 2023).
Generative Pre-trained Transformer 4 (GPT-4) yang dirilis pada tanggal 14 Maret 2023 merupakan versi terbaru ChatGPT yang hanya bisa didapatkan melalui ChatGPT Plus. GPT-4 memiliki sebanyak 1 triliun parameter dan merupakan Large Multimodal Model yang dapat mengurai menerima input gambar dan teks, meskipun hanya bisa merespon melalui teks (OpenAI, 2023).
Pada dasarnya GPT-4 dan GPT-3.5 merupakan program yang sama, yaitu language model terlatih berformat dialog atau percakapan. Perbedaannya terlihat ketika kerumitan tugas mencapai ambang batas yang memadai. GPT-4 lebih andal, kreatif, dan mampu menangani lebih banyak instruksi bernuansa daripada GPT 3.5. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan perbedaan antara GPT-4 dan GPT-3.5 sebagai berikut:
GPT-4 berisi lebih banyak parameter dan daya komputasi yang memungkinkan menangani tugas dan pola bahasa yang lebih kompleks.
Dataset pelatihan GPT-4 lebih besar daripada GPT-3.5, yang semakin meningkatkan kinerja dan akurasinya dalam menghasilkan respons.
GPT-4 memiliki performa dan akurasi yang lebih tinggi daripada GPT-3.5, memungkinkannya untuk lebih memahami dan memproses konteks, tata bahasa, dan semantik dalam bahasa.
Kemampuan komputasi GPT-4 lebih kuat dan akurasi yang lebih tinggi dari pada GPT-3.5, sehingga GPT-4 akan mampu menangani tugas pemrosesan bahasa alami yang lebih kompleks, seperti pemahaman bahasa alami, pembuatan teks otomatis, dan sistem dialog.
GPT-4 mengadopsi metode pra-pelatihan yang berbeda, seperti transfer learning atau multimodal learning untuk meningkatkan kinerja dan cakupan aplikasinya.
GPT-4 mendukung lebih banyak bahasa dan dialek untuk memenuhi kebutuhan pengguna global dengan persyaratan bahasa yang berbeda.
GPT-4 memperkenalkan lebih banyak mekanisme interpretasi dan kontrol, membuat pengambilan keputusan model lebih transparan dan andal.
Selain bidang natural language processing, GPT-4 juga dapat diterapkan ke domain lain, seperti machine vision dan autonomous driving, memperluas cakupan aplikasi, dan potensi pasarnya (Devgenius, 2023).
ChatGPT merupakan sebuah artificial intelligence yang memberikan layanan pengolah teks berdasarkan model Generative Pre-trained Transformer (GPT). ChatGPT bekerja dengan cara melatih model artificial intelligence untuk memahami pola bahasa manusia menggunakan teknologi Natural Language Processing Data untuk melatih model AI. Model ini dilatih pada sejumlah besar data teks, termasuk artikel, buku, dan korpus bahasa manusia lainnya. Selama proses pelatihan, ChatGPT akan mempelajari pola dan struktur dalam bahasa manusia, serta cara kata-kata dan frasa disusun untuk membuat kalimat yang bermakna. Proses pelatihan yang dilakukan untuk menghasilkan teks dengan gaya dan format yang mirip dengan bahasa manusia.
Cara kerja ChatGPT untuk menghasilkan teks yang responsif dan menjawab pertanyaan pengguna, sebagai berikut:
Pengguna memberi ChatGPT sebuah pertanyaan atau instruksi.
ChatGPT akan melakukan tokenisasi input. Kalimat yang diberikan tadi akan dibagi menjadi kata per kata yang disebut dengan token. Token-token ini kemudian diurutkan dan diproses oleh model.
Teks input yang sudah ditokenisasi akan diubah menjadi vektor agar ChatGPT bisa memahami maknanya.
ChatGPT menggunakan model bahasa yang telah dilatih sebelumnya untuk menghasilkan respons.
ChatGPT menampilkan teks output yang merupakan jawaban dari pertanyaan atau instruksi dari pengguna (Niagahoster, 2023).
ChatGPT adalah chatbot berbasis teknologi artificial intelligence yang dapat melakukan interaksi percakapan dengan penggunanya dengan memberikan jawaban ketika pengguna mengirimkan pertanyaan atau perintah dalam bentuk teks. ChatGPT dilengkapi dengan fitur-fitur, seperti Prompt Examples; Suggest Replies; GPT-4 by Default; dan Upload Multiple Files (Info Komputer, 2023). Fitur-fitur tersebut berfungsi untuk mempermudah pekerjaan manusia dalam berbagai bidang seperti pendidikan, bisnis, dan kesehatan.
ChatGPT memiliki beberapa fungsi untuk membantu para pengguna dalam menjalankan berbagai tugas dan memberikan informasi yang dibutuhkan sebagai berikut:
ChatGPT akan memberikan informasi dan jawaban yang sesuai dengan pertanyaan atau kata kunci, namun ChatGPT memiliki batasan dalam penggunaannya, sehingga disarankan untuk tidak mengandalkan ChatGPT sepenuhnya dan tetap menggunakan penilaian manusia dalam memeriksa hasil yang dihasilkan oleh ChatGPT.
ChatGPT dapat digunakan untuk menerjemahkan teks dari satu bahasa ke bahasa lain. ChatGPT akan memproses teks dan menghasilkan teks terjemahan yang sesuai dengan konteks.
Membuat teks seperti puisi, surat penawaran, artikel, esai, makalah, skripsi, tesis, dan disertasi, atau karya tulis lainnya. Pengguna harus memberikan instruksi yang jelas dan spesifik agar ChatGPT dapat memberikan hasil yang sesuai dengan keinginan.
ChatGPT dapat digunakan untuk memeriksa kesalahan ejaan dan tata bahasa pada teks.
ChatGPT dapat digunakan untuk memberikan ide dan kata-kata yang dapat digunakan dalam dalam pembuatan konten media sosial, seperti caption untuk foto atau video, postingan, atau tweets.
Menggunakan ChatGPT untuk membuat ChatBot yang dapat digunakan dalam berbagai keperluan, misalnya sebagai assistant virtual untuk membantu customer service untuk menjawab pertanyaan yang diajukan para pelanggan secara cepat atau sebagai ChatBot personal yang dapat membantu dalam menjawab pertanyaan sehari-hari (DQLab, 2023).
Produk AI ini hanya bekerja berdasarkan input yang dilakukan manusia, sehingga kredibilitas dan keabsahan jawabannya tidak bisa dijadikan landasan sepenuhnya. Pengguna tetap perlu verifikasi ulang semua jawaban yang diberikan oleh ChatBot.
Beberapa pertanyaan mungkin tidak bisa dijawab oleh ChatGPT. Hal ini bisa terjadi karena beberapa kueri belum dimasukkan. ChatGPT harus terus diperbaharui secara berkala, baik secara database maupun secara teknologi agar ChatGPT terus dapat bekerja secara optimal.
Saran jawaban dari ChatGPT terkadang kurang kontekstual dengan apa yang pengguna inginkan (Pintu, 2023).
OpenAI mengklaim bahwa model GPT-4 lebih kreatif dan kolaboratif daripada versi pendahulunya, serta bisa menyelesaikan masalah yang sulit dengan akurasi yang lebih baik, namun para peneliti dari Stanford dan Berkeley menyatakan bahwa Large Language Model (LLM) dari OpenAI tampak semakin bodoh. Para peneliti menemukan bahwa GPT-4 (Maret 2023) sangat bagus dalam mengidentifikasi bilangan prima (akurasi 97,6%), tetapi GPT-4 (Juni 2023) sangat buruk dalam pertanyaan yang sama (akurasi 2,4%). GPT-4 dan GPT-3.5 memiliki lebih banyak kesalahan pemformatan dalam pembuatan kode di bulan Juni daripada di bulan Maret (The Byte, 2023).
ChatGPT dibuat menggunakan Large Language Model GPT-3.5 yang diluncurkan sebagai prototipe pada tanggal 30 November 2022. Chat GPT hanya dapat diakses melalui laman https://chat.openai.com dan aplikasinya belum tersedia di Google Play Store atau Apple Store.
Cara mendaftar Chat GPT:
Setelah selesai membuat akun, berikut langkah-langkah menggunakan ChatGPT:
OpenAI meluncurkan Chat GPT Plus versi berbayar pada tanggal 1 Februari 2023. Pengguna ChatGPT Plus secara otomatis diberikan akses ke GPT-4 oleh OpenAI. ChatGPT Plus resmi hadir di Indonesia pada tanggal 13 Februari 2023. ChatGPT plus dibanderol dengan harga berlangganan sebesar US$20 atau sekitar Rp303.760 per bulan. ChatGPT bersifat opsional, meskipun tersedia versi ChatGPT Plus, namun pengguna tetap bisa mengakses ChatGPT biasa yang gratis.
Perbedaan antara ChatGPT dan ChatGPT Plus, sebagai berikut:
ChatGPT Plus lebih besar dan kompleks dibandingkan dengan ChatGPT.
Karena ukuran model yang lebih besar, ChatGPT Plus memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menghasilkan teks yang lebih berkualitas dan lebih alami dibandingkan dengan ChatGPT. ChatGPT Plus juga dapat memproses lebih banyak informasi dalam satu waktu.
Karena ukuran model yang lebih besar, ChatGPT Plus membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memproses teks dibandingkan dengan ChatGPT.
ChatGPT Plus lebih mahal daripada ChatGPT karena kompleksitasnya yang lebih besar.
Karena ukuran model yang lebih besar, ChatGPT Plus membutuhkan sumber daya komputasi yang lebih besar dibandingkan dengan ChatGPT.
Karena ukuran model yang lebih besar dan kompleksitas yang lebih besar, ChatGPT Plus mungkin lebih rentan terhadap serangan cyber daripada ChatGPT.
ChatBot berbasis teknologi artificial intelligence bagaikan pisau bermata dua. Penggunaan ChatGPT memberikan peluang dalam mendukung proses pembelajaran, namun, di sisi lain memunculkan berbagai tantangan dan ancaman, terutama terkait kejujuran, integritas, akademik, dan plagiarisme.
Penggunaan ChatGPT memiliki dampak positif dan dampak negatif pada dunia pendidikan yang perlu diperhatikan dalam penggunaannya, sebagai berikut:
Kehadiran ChatGPT memunculkan pro dan kontra pada dunia pendidikan. Chatbot kecerdasan buatan baru dari OpenAI. Study.com pada bulan Januari 2023 melakukan survei terhadap 100 tenaga pendidik dan 1.000 peserta didik berusia di atas 18 tahun. Hasil survei mencatat bahwa sekitar 34% dari seluruh tenaga pendidik menghendaki pelarangan penggunaan ChatGPT di perguruan tinggi atau sekolah, sedangkan 66% mendukung adanya pemberian akses kepada ChatGPT (Media Mahasiswa Indonesia, 2023).
Kebijakan penghentian yang ketat dan pelarangan penggunaan ChatGPT bukanlah cara yang tepat. Pendidik harus dapat mengubah tugas menjadi lebih menekankan elemen kognitif individu yang genuine dalam menunjukkan kemampuan critical thinking.
Tips agar peserta didik tidak menyontek artificial intelligence, sebagai berikut:
Penilaian autentik (authentic assessment) merupakan pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap (afektif), keterampilan (psikomotorik), dan pengetahuan (kognitif)
Personalisasi berarti tugas yang diterima peserta didik sesuai dengan profilnya.
AI dapat menghasilkan output yang kompleks, bahkan bisa mendekati kreativitas manusia dalam beberapa hal, namun kemampuan kritis AI masih terbatas.
Tugas terkait relasional belum dapat digantikan oleh AI.
Keterampilan seperti empati, kecerdasan emosional, dan kemampuan untuk memahami, serta mengekspresikan perasaan dan emosi merupakan hal yang tidak dapat diwakilkan oleh teknologi AI (Kompas, 2023).
Tenaga pendidik perlu memikirkan kembali mengenai pergeseran paradigma mengajar yang bersifat teacher centred (berpusat pada guru). Pendidik bukan lagi penjaga gerbang informasi, tetapi sebagai fasilitator pembelajaran. Pendidik bukan lagi sebagai satu-satunya sumber informasi bagi peserta didik. ChatGPT dapat digunakan sebagai sumber informasi tambahan yang mudah dan cepat diakses.
Dunia pendidikan perlu memanfaatkan dengan bijak sisi terang teknologi ChatGPT, sekaligus meminimalisasi sisi gelap teknologi ChatGPT. Terlalu dini untuk menentukan ChatGPT merupakan peluang, tantangan, atau ancaman. Bagaimana menurut anda, ChatGPT sebagai peluang, tantangan, atau ancaman?
Daftar Pustaka
Devgenius. (2023, April 7). ChatGPT: Perbedaan Antara 3.5 dan 4.0. Retrieved from https://devgenius-io.translate.goog/chatgpt-differences-between-3-5-and-4-0-4b017930b060?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pt o=tc&_x_tr_hist=true/
DQLab. (2023, Mei 3). Tata Cara Menggunakan AI Chat GPT Anti Ribet! Retrieved from https://dqlab.id/tata-cara-menggunakan-ai-chat-gpt-anti-ribet!/
Farih. (2023, Maret 19). GPT-4 vs GPT-3.5: Berikut 5 Perbedaannya. Retrieved from https://farih.co.id/gpt-4-vs-gpt-3-5-berikut-5-perbedaannya/
Info Komputer. (2023, Agustus 4). ChatGPT Kenalkan Enam Fitur Baru untuk Tingkatkan Pengalaman Pengguna. Retrieved from https://infokomputer. grid.id/read/123856321/chatgpt-kenalkan-enam-fitur-baru-untuk-tingkat- kan-pengalaman-pengguna?page=all/
Info Komputer. (2023, Januari 31). Mengenal GPT, Teknologi di Balik ChatGPT dan Generative AI Lainnya. Retrieved from https://infokomputer.grid.id/ read/123674074/mengenal-gpt-teknologi-di-balik-chatgpt-dan-generative-ai-lainnya?page=all/
KDnuggets. (2023, Mei 25). A Deep Dive into GPT Models: Evolution & Performance Comparison. Retrieved from https://www-kdnuggets-com.translate.goog/2023/05/deep-dive-gpt-models.html?_x_tr_sl=en&_x_ tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc/
Kompas. (2023, Mei 12). 5 Cara agar Siswa Tidak Menyontek AI, Guru Bisa Terapkan. Retrieved from https://www.kompas.com/edu/read/2023/05/12/ 090737271/5-cara-agar-siswa-tidak-menyontek-ai-guru-bisa-terapkan? page=all/
Liputan6. (2023, Maret 15). OpenAI Perkenalkan GPT-4 yang Bisa Bikin ChatGPT Jadi Lebih Pintar. Retrieved from https://www.liputan6.com/ tekno/read/5233791/openai-perkenalkan-gpt-4-yang-bisa-bikin-chatgpt-jadi-lebih-pintar/
Make Us Of. (2023, April 11). GPT-1 to GPT-4: Each of OpenAI's GPT Models Explained and Comparedhttps://www-makeuseof-com.translate.goog/gpt-models-explained-and-compared/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id &_x_tr_pto=tc. Retrieved from https://www-makeuseof-com.translate. goog/gpt-models-explained-and-compared/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x _tr_hl=id&_x_tr_pto=tc/
Media Mahasiswa Indonesia. (2023, Juni 14). Menghadapi Penggunaan Teknologi ChatGPT Basis AI dalam Dunia Pendidikan Tinggi di Indonesia. Retrieved from https://mahasiswaindonesia.id/menghadapi-penggunaan-teknologi-chatgpt-basis-ai-dalam-dunia-pendidikan-tinggi-di-indonesia/
MIT Technology Review. (2023, April 6). ChatGPT is going to change education, not destroy it. Retrieved from https://www-technologyreview-com. translate.goog/2023/04/06/1071059/chatgpt-change-not-destroy-education-openai/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc/
Niagahoster. (2023, April 19). Apa Itu Chat GPT: Cara Menggunakan + Contoh Penerapannya. Retrieved from https://www.niagahoster.co.id/blog/ chatgpt-adalah/#Cara_Kerja_ChatGPT/
OpenAI. (2023, Maret 14). GPT-4. Retrieved from https://openai.com/research/ gpt-4/
OpenAI. (t.t.). About. Retrieved from https://openai.com/about/
Pintu. (2023, Juli 17). Apa itu Chat GPT? Cara Pakai dan Sign Up Tools AI Viral. Retrieved from https://pintu.co.id/blog/chat-gpt-adalah/
Pintu. (2023, Maret 22). Lagi Ramai, Apa Itu ChatGPT-4? Lebih Jago Dibanding ChatGPT-3? Retrieved from https://pintu.co.id/blog/chatgpt-4-adalah#apa-itu-chat-gpt-3/
The Byte. (2023, Juli 20). Stanford Scientists Find That Yes, ChatGPT is Getting Stupider. Retrieved from https://futurism.com/the-byte/stanford-chatgpt-getting-dumber/
Tinewss. (2023, Mei 3). Apa Pengertian GPT Pada Teknologi ChatGPT dari OpenAI? Berikut Ulasannya. Retrieved from https://www.tinewss.com/ techno/1858654131/apa-pengertian-gpt-pada-teknologi-chatgpt-dari-openai-berikut-ulasannya/
Tribun Timur. (2023, Mei 1). Chat GPT OpenAI Login: Chat GPT Bahasa Indonesia. Retrieved from https://makassar.tribunnews.com/2023/05/01/ chat-gpt-openai-login-chat-gpt-bahasa-indonesia/
TS2. (2023, April 7). Comparing GPT-2 and GPT-3: A Comprehensive Overview. Retrieved from https://ts2-space.translate.goog/en/gpt-2-vs-gpt-3-which-is-better-for-language-modeling/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id& _x_tr_pto=tc/
Univ AI. (2023, Januari 5). The Limitations of GPT-3 and its Impact on Society. Retrieved from https://www-univ-ai.translate.goog/blog/the-limitations-of-gpt-3-and-its-impact-on-society?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_ x_tr_pto=tc/
Universitas Stekom. (2023, Juni 14). Fungsi dan Keunggulan Chat GPT. Retrieved from https://teknik-informatika-s1.stekom.ac.id/informasi/baca/ Fungsi-Dan-Keunggulan-Chat-GPT/1f8451c0e4774e5a80f3a5ab62b3b58 64d37838d/
VOI. (2023, Maret 24). Perbedaan GPT 4 dan ChatGPT dari Segi Fitur dan Kemampuan Artificial Intelligence. Retrieved from https://voi.id/ teknologi/266402/perbedaan-gpt-4-dan-chatgpt-dari-segi-fitur-dan-kemam puan-artificial-intelligence/
Layanan Informasi Unit
Layanan Informasi Kediklatan dan Pembelajaran
Layanan Bantuan dan Pengaduan
Informasi Publik