home
Berita
Pengumuman
Artikel
Video
Instagram
Youtube
Facebook
Daftar Aset Intelektual
Daftar Open Access BPPK
LIKEPKU
Kalender Pelatihan
LAKIP 2023
Laporan Keuangan 2023
Monika
Monika 2024
KCOC Spesial Kemenkeu Learning Festival: "Artificial Intelligence Dalam Penulisan Ilmiah: Boleh Nggak Sih?"
Balai Diklat Keuangan Pekanbaru
Selasa, 26 September 2023 16:00 WIB
KCOC Spesial KLF 2023 - BDK Pekanbaru Artificial Intelligence (AI) dalam Penulisan Ilmiah: Boleh Ga Sih?
Halo Sobat Pemelajar!
Pada KCOC Spesial sebagai rangkaian acara Kemenkeu Learning Festival 2023 kali ini secara garis besar, pembicara membahas fenomena baru dalam era Revolusi Industri 4.0, yaitu Internet of Things (IoT) yang telah mengubah banyak aspek kehidupan. Perkembangan internet yang masif telah menghubungkan banyak benda yang sebelumnya tidak terkoneksi dengan internet, seperti ponsel kini tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi, tetapi juga dapat menggantikan fungsi perangkat lain seperti jam tangan, radio, televisi, dan bahkan bioskop melalui layanan streaming seperti Netflix. Di bidang pendidikan, ponsel juga telah mengubah cara kita belajar, menggantikan kebutuhan akan ruang kelas fisik. Kemajuan ini juga berdampak pada bidang akademik, termasuk bidang penulisan. Topik yang akan dibahas dalam presentasi ini meliputi Artificial Intelligence (AI), peran AI dalam kehidupan kita, khususnya dalam academic writing, serta beberapa aplikasi yang dapat digunakan dalam proses penulisan akademik.
What is Artificial Intelligence (AI)? “Artificial intelligence (AI), the ability of a digital computer or computer-controlled robot to perform tasks commonly associated with intelligent beings.” (https://www.britannica.com/technology/artificial-intelligence). Artificial Intelligence (AI) adalah kemampuan komputer untuk berpikir, belajar, dan menjalankan tugas yang sebelumnya hanya dapat dilakukan oleh manusia. Contoh dari AI termasuk Google Maps, pengenalan wajah di media sosial, dan asisten virtual seperti Siri. AI telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari dan terus berkembang dalam era Revolusi Industri 4.0.
AI: Friends or Foe? Pertanyaan kuncinya adalah apakah Artificial Intelligence (AI) teman atau musuh kita. Jawabannya bergantung pada cara kita menggunakannya, karena AI pada dasarnya adalah alat. AI memiliki potensi untuk membantu dalam berbagai aspek kehidupan, tetapi juga bisa membahayakan jika disalahgunakan. Oleh karena itu, peran manusia yang berada di belakang penggunaan AI menjadi sangat penting. Dalam presentasi, pembicara berbagi pengalaman saat berkunjung ke Korea dan menghadapi masalah komunikasi. Dalam situasi tersebut, AI, seperti Google Translate, menjadi teman yang membantu untuk mengatasi hambatan bahasa dan memungkinkan interaksi yang lebih lancar. Disatu sisi, Pembicara juga mencatat bahwa AI telah mempengaruhi dunia akademik, termasuk dalam hal penulisan. Pembicara memperingatkan bahwa AI tidak boleh digunakan secara eksklusif dalam tugas akademik, karena ada aspek kejujuran yang harus dipertahankan. Hal ini penting karena beberapa mahasiswa terbukti menggunakan AI secara berlebihan dalam pembuatan tugas, bahkan ada yang menjiplak 100%. Tidak hanya bidang pendidikan, AI juga telah dimanfaatkan dalam menciptakan karya seni, seperti dalam bidang fotografi. Hal ini menunjukkan bahwa AI memiliki potensi dalam berbagai bidang, termasuk seni dan kreativitas. Pembicara menyadari bahwa AI adalah bagian tak terhindarkan dari kehidupan modern dan harus diterima dengan baik. Namun, ia juga menyoroti pentingnya penggunaan AI dengan bijaksana dan etis. ` What should we do? Pembicara memperkenalkan konsep "Triple E," yaitu Embrace (menerima AI), Explore (mengeksplorasi cara menggunakannya), dan Ethics (mengendalikan penggunaannya). Ia menekankan pentingnya berhati-hati dalam penggunaan AI dan menunjukkan bahwa pengguna AI harus tetap memiliki kontrol atas hasil akhir. Pembicara juga menyentuh isu etika dalam penggunaan AI, termasuk masalah validitas dan tanggung jawab pengguna. Ia memperingatkan bahwa tidak semua hasil AI selalu benar, dan pengguna harus kritis dalam menilai informasi yang diberikan oleh AI.
AI and Academic Writing Pembicara menegaskan bahwa AI adalah alat yang dapat membantu dalam berbagai aspek kehidupan kita, tetapi kita harus memastikan bahwa kita menggunakan AI secara bijaksana dan etis, terutama dalam konteks akademik. Tiga hal yang menjadi concern dalam penggunaan AI di penulisan ilmiah ialah: Authorship, Accuracy, and Authenticity. Poin utama dalam materi ini adalah pentingnya menjaga integritas dan kejujuran dalam penulisan akademik, terutama ketika menggunakan Artificial Intelligence (AI) untuk menganalisis data atau membantu dalam penulisan jurnal. Meskipun AI dapat menjadi alat yang berguna, manusia harus tetap mengontrolnya dan menjaga aspek etika dalam penulisan. Penggunaan AI dalam penulisan harus diawasi agar tidak mengabaikan prinsip- prinsip integritas dan etika akademik. Berikut beberapa poin penting terkait penggunaan AI dalam penulisan akademik:
Pentingnya mencantumkan penggunaan AI dalam metodologi penelitian ketika AI digunakan dalam produksi gambar atau elemen grafis, atau dalam pengumpulan data. Ini bertujuan untuk transparansi dalam proses penulisan. Meskipun terbilang canggih, AI tetap memiliki keterbatasan seperti dalam masalah tata Bahasa, akurasi, dan keaslian sumber data. Pembicara menekankan bahwa AI hanyalah alat dan manusia adalah subjek utama dalam proses penggunaan sehingga tetap harus dilakukan validasi data.
Some AI based apps to consider Kemampuan AI dapat digunakan dalam membantu proses penulisan, termasuk dalam brainstorming ide, outlining, dan perbaikan ekspresi bahasa. Selain itu, AI dapat dimanfaatkan dalam grammar checking, paraphrasing, citing and referencing, serta translating text. Dalam presentasi ini, pembicara menjelaskan tentang pentingnya parafrasing dalam penulisan akademik, yang merupakan proses mengubah kalimat atau paragraf dengan kata-kata sendiri tanpa mengubah ide dari teks asli. Paraphrasing berguna dalam mengurangi indeks kesamaan dengan teks asli, yang sering diatur oleh jurnal ilmiah. AI ini dapat membantu meningkatkan ekspresi bahasa, mengurangi kemiripan dengan teks asli, dan mengubah tata bahasa. Selain itu, pembicara membahas beberapa aplikasi yang dapat dimanfaatkan untuk mengelola referensi dalam penulisan ilmiah, dengan reference manager seperti aplikasi Mendeley. AI dapat membantu dalam mencari dan mengintegrasikan referensi dari berbagai sumber, menghemat waktu dan mengurangi kesalahan dalam penulisan daftar pustaka. Pembicara juga menyoroti kegunaan AI dalam merangkum teks, yang memungkinkan peneliti untuk mendapatkan poin-poin penting dari artikel dengan cepat. Dengan bantuan AI, penelitian dan penulisan dapat dilakukan dengan lebih efisien dengan memanfaatkan aplikasi Microsoft Bing.
AI dalam Penulisan Ilmiah
Berikut beberapa referensi penggunaan aplikasi AI dalam penulisan ilmiah:
AI Based Applications for Generating Ideas & Outlining Your Draft: Microsoft Bing, Perplexity, Chat Gpt. Generating Title and Abstract: Writefull, Microsoft Bing, Chat Gpt. Editing, Grammar Checking and Auto Corrections: Grammarly, Whitesmoke, Chat Gpt, Paperpal. Translating Texts: Google Translate, Chat Gpt, Deepl. Paraprasing: Quillbot, Chatgpt. Summarizing Texts or Articles: Chat GPT, Microsoft Bing, Scholarcy, Paper Digest. Finding Research Gap: Chat GPT. Reference Management: EndNote, Mendeley.
Kita pemelajar, belajar tanpa batas!
Galeri
None
Layanan Informasi Unit
Layanan Informasi Kediklatan dan Pembelajaran
Layanan Bantuan dan Pengaduan
Informasi Publik