Tiga Hari Pelatihan Menulis untuk Media Massa

Pusdiklat Keuangan Umum

Kamis, 30 Januari 2020 08:01 WIB

<p class="ql-align-justify">Pada minggu terakhir bulan Januari 2020 ini Pusdiklat Keuangan Umum menyelenggarakan beberapa pelatihan tatap muka, yaitu <em>Pelatihan Project Management</em> Angkatan I pada 27-31 Januari di Ruang 703 (Pancoran), Pelatihan Pengolahan Data dan Visualisasi Pelaporan Angkatan I pada 27-31 Januari di Ruang 801, & Pelatihan Menulis untuk Media Massa pada 27-29 Januari di Ruang 603. Sedangkan untuk kegiatan Orientasi CPNS Kementerian Keuangan dilaksanakan di tempat lain, yaitu di Pusdiklat Pajak Kemanggisan. Selain itu, Pusdiklat Keuangan Umum pada saat yang bersamaan juga menyelenggarakan pelatihan dengan metode pembelajaran non tatap muka/<em>e-learning </em>melalui KLC yaitu <em>E-Learning Basic Learning Design </em>(27-29 Januari) dan <em>E-Learning </em>Pemahaman Laporan Keuangan Perusahaan Angkatan I (27-29 Januari).</p><p class="ql-align-justify"><br></p><p class="ql-align-justify"><img src=""></p><p class="ql-align-justify"><br></p><p class="ql-align-justify">Tatap muka Pelatihan Menulis Media Massa yang berlangsung selama tiga hari didesain untuk membekali pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan agar mampu menulis artikel opini di bidang ekonomi/bisnis/keuangan dengan menggunakan bahasa Indonesia dan ejaan yang benar serta memenuhi persyaratan sehingga dapat dimuat di media massa (cetak/<em>online</em>).</p><p class="ql-align-justify"><br></p><p class="ql-align-justify">Selaku Kepala Subbidang Penyelenggaraan II Chobin Martanto menyampaikan pengarahan atau kata sambutan, setelah selesai tatap muka, peserta diwajibkan untuk memperbaiki/menyempurnakan artikel yang dibuatnya untuk kemudian di <em>submit </em>ke salah satu media massa. Peserta diyatakan telah menyelesaikan <em>action learning</em> apabila artikel peserta berhasil dimuat di media massa (cetak/online) dalam waktu maksimal 1 bulan (21 hari kerja) setelah sesi tatap muka. Adapun pembuatan artikel tersebut harus dengan persetujuan dari atasan peserta dan tidak mewakili pendapat/pandangan dari organisasi. Pemuatan artikel di media massa dibuktikan dengan <em>Copy</em> atas pemuatan artikel tersebut di media massa terkait bahwa artikel tersebut telah diterima untuk dimuat.</p><p class="ql-align-justify"><br></p><p class="ql-align-justify">Pada kesempatan berikutnya, Wawan Ismawandi selaku Kepala Bidang Penyelengaraan menyampaikan ceramah pada pelatihan ini mewakili Kepala Pusdikat Keuangan Umum. <span style="color: rgb(23, 23, 23);">Secara etimologis, jurnalistik berasal dari kata </span><em style="color: rgb(23, 23, 23);">journ</em><span style="color: rgb(23, 23, 23);">. Dalam bahasa Perancis, </span><em style="color: rgb(23, 23, 23);">journ</em><span style="color: rgb(23, 23, 23);"> berarti catatan atau laporan harian. Secara sederhana jurnalistik diartikan sebagai kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan atau pelaporan setiap hari. Dengan demikian, jurnalistik bukanlah pers, bukan pula media massa. Jurnalistik adalah kegiatan yang memungkinkan pers atau media massa bekerja dan diakui eksistensinya dengan baik.</span></p><p class="ql-align-justify"><br></p><p class="ql-align-justify"><span style="color: rgb(23, 23, 23);">Secara konseptual, jurnalistik dapat dipahami dari tiga sudut pandang, yakni sebagai proses, teknik, dan ilmu. Sebagai proses, jurnalistik adalah aktivitas mencari mengolah, menulis, dan menyebarluaskan informasi kepada publik melalui media massa. Aktivitas ini dilakukan oleh wartawan atau jurnalis. Sebagai teknik, jurnalistik adalah keahlian atau keterampilan membuat karya jurnalistik termasuk keahlian dalam pengumpulan bahan pemberitaan seperti peliputan peristiwa atau reportase dan wawancara. </span></p><p class="ql-align-justify"><br></p><p class="ql-align-justify"><span style="color: rgb(23, 23, 23);">Sebagai ilmu, jurnalistik adalah bidang kajian mengenai pembuatan dan penyebarluasan informasi melalui media massa. Jurnalistik termasuk ilmu terapan yang dinamis dan terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta dinamika masyarakat itu sendiri. Selain itu, jurnalistik termasuk bidang kajian ilmu komunikasi, yakni ilmu yang mengkaji proses penyampaian pesan, gagasan, pemikiran, atau informasi kepada orang lain dengan maksud memberitahu, mempengaruhi, atau memberikan kejelasan.</span></p><p class="ql-align-justify"><br></p><p class="ql-align-justify"><span style="color: rgb(23, 23, 23);">Dilihat dari segi bentuk dan pengelolaannya, jurnalistik dapat dibagi menjadi tiga bagian besar, yakni jurnalistik media cetak meliputi surat kabar, tabloid, dan majalah; jurnalistik media elektronik auditif yakni radio siaran; dan jurnalistik media elektronik audio-visual yakni televisi. Setelah dunia internet berkembang pesat, jurnalistik lewat dunia maya pun turut berkembang. Kita menyebutnya jurnalisme media online. Dengan hadirnya media </span><em style="color: rgb(23, 23, 23);">online</em><span style="color: rgb(23, 23, 23);"> menambah jumlah ragam bentuk jurnalistik.</span></p><p class="ql-align-justify"><br></p><p class="ql-align-justify"><img src=""></p><p class="ql-align-justify"><br></p><p class="ql-align-justify"><br></p><p class="ql-indent-6"><br></p>