home
Berita
Pengumuman
Artikel
Video
Standar Pelayanan
Maklumat Pelayanan
Moto Layanan
Janji Layanan
Publikasi di Era Revolusi Industri 4.0
Pusdiklat Keuangan Umum
Senin, 15 Juli 2019 13:58 WIB
Revolusi Industri 4.0 saat ini sedang ramai diperbincangkan. Bahkan diangkat menjadi salah satu topik dalam Debat Capres 2019. “Sebelumnya kita tidak pernah mendengar adanya Revolusi Industri 1.0, Revolusi Industri 2.0, Revolusi Industri 3.0, lalu tiba-tiba muncul Revolusi Industri 4.0. Revolusi Industri 1.0 hingga Revolusi Industri 3.0 memang tidak pernah dipublikasikan secara besar-besaran, namun secara umum Revolusi Industri berkaitan dengan masalah bagaimana cara manusia memproduksi barang. Apabila produksi barang mengalami perubahan, tentu akan mempengaruhi ekonomi, politik, dan lain-lain,” kata Budi Sulistiyo, Kepala Seksi Publikasi I Direktorat KIAL, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, pada acara Pembukaan Pelatihan Desain Grafis dan Multimedia Angkatan III yang berlangsung pada Senin, 15 Juli 2019 di Ruang Laboratorium Komputer Pusdiklat Keuangan Umum.
Pada tahun 1700-an Revolusi Industri yang pertama terjadi ditandai dengan penemuan mesin uap yang digunakan untuk proses produksi barang. Peralatan kerja yang awalnya bergantung pada tenaga manusia dan hewan akhirnya digantikan dengan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 ditandai dengan penemuan tenaga listrik (electrical energy) pada tahun 1870. Revolusi inI terjadi dengan terciptanya “lini produksi” atau assembly line yang menggunakan “ban berjalan”. Hal ini mengakibatkan proses produksi berubah total karena untuk menyelesaikan satu mobil, tidak diperlukan satu orang untuk merakit dari awal hingga akhir. Para perakit mobil dilatih untuk menjadi spesialis yang mengurus satu bagian saja.
Revolusi industry 3.0 ditandai dengan penggunaan komputer dan robot. Perakitan mobil tidak lagi dilakukan seluruhnya oleh tenaga manusia, tetapi sebagian digunakan tenaga robot. Revolusi Industri 4.0 dimulai pada tahun 2011 dan yang paling mendasar dalam generasi keempat ini adalah penggunaan internet. Semua perangkat tergantung atau terkoneksi pada atau dengan internet (internet of things). Diperkirakan pada tahun 2035 kecepatan internet akan mencapai 1000 kali lipat.
Era disrupsi merupakan era terjadinya perubahan dari cara manual menjadi serba digital. Dalam era disrupsi terjadi perubahan yang mendasar atau fundamental, yaitu perubahan dari dunia nyata ke dunia maya. Saat ini manusia lebih aktif bekerja dan berinteraksi dengan dunia maya atau komputer. Implementasi revolusi industri 4.0 membuka kesempatan bagi sumber daya manusia di Indonesia untuk memiliki keahlian yang sesuai dengan perkembangan teknologi terkini.
“Saat ini baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah melakukan publikasi melalui media sosial atau media online secara aktif. Dalam era transparansi kita harus pandai mengemas publikasi yang telah dikerjakan, bukan sekedar pencitraan. Publikasi tidak hanya sekedar orang lain tahu, tetapi bisa memberikan inspirasi atau menggerakkan orang lain, seperti Komisi Pembearantasan Korupsi (KPK),” tutup Budi Sulistiyo.
Layanan Informasi Unit
Layanan Informasi Kediklatan dan Pembelajaran
Layanan Bantuan dan Pengaduan
Informasi Publik