home
Berita
Pengumuman
Artikel
Video
Standar Pelayanan
Maklumat Pelayanan
Moto Layanan
Janji Layanan
Analisa Laporan Keuangan dalam Sinergi DJBC-DJP-DJA
Pusdiklat Keuangan Umum
Selasa, 30 Juli 2019 01:28 WIB
Sebanyak lima unit di Kementerian Keuangan mengirimkan pegawainya untuk mengikuti Pelatihan Analisis Laporan Keuangan Tingkat Dasar Angkatan II, yaitu Sekretariat Jenderal, Badan Kebijakan Fiskal, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Direktorat Jenderal Anggaran, dan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko dengan jumlah 32 orang pegawai. Pelatihan tersebut diselenggarakan selama 5 hari, yaitu 29 Juli-2 Agustus 2019 di Pusdiklat Keuangan Umum dan pada Senin, 29 Juli 2019 dibuka secara resmi oleh Kepala Subdirektorat Pelaksana Audit II Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Puguh Wiyatno.
Puguh mengawali acara pembukaan dengan menyampaikan Ceramah current issue bertema “Analisa Laporan Keuangan dalam Sinergi DJBC-DJP-DJA”. Program Sinergi Kementerian Keuangan diarahkan tidak semata untuk mendapat tambahan revenue, tetapi lebih didorong untuk memperbaiki proses bisnis dan compliance masyarakat usaha dengan memperluas implementasi Program Penertiban Praktik Ilegal. Program Sinergi Bea Cukai dan Pajak harus dapat mendorong pemenuhan kewajiban perpajakan, termasuk mengubah yang Ilegal menjadi legal (dari ‘luar kelas’, ke ‘dalam kelas’).
Pada kesempatan itu Puguh juga menambahkan, empat latar belakang program sinergi DJBC-DJP-DJA yang merupakan tujuan program sinergi, yaitu pertama, mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Penegakan hukum untuk menciptakan keadilan (fairness), dalam rangka mendukung inklusivitas ekonomi, mendorong peningkatan iklim investasi dan kemudahan berusaha di Indonesia. Kedua, meningkatkan daya saing. Fokus pada perbaikan Proses Bisnis dan Sistem Informasi yang terintegrasi untuk menurunkan cost of compliance, meningkatkan pelayanan dan administrasi kepada Wajib Pajak. Ketiga, meningkatkan peringkat EODB Indonesia. Program Sinergi akan berpengaruh positif terhadap dua indikator penilaian EODB, yaitu “paying taxes” dan “trading across borders” dalam rangka mempermudah pengusaha memenuhi kewajiban pelaporan perpajakan, dan secara simultan mendorong dan mempermudah perdagangan lintas batas Negara. Terakhir, keempat, meningkatkan kredibilitas dan efektivitas APBN. Mengoptimalkan Penerimaan Negara dalam APBN untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Sebelum mengakhiri ceramahnya, Puguh menyampaikan pesan kepada pegawai yang mengikuti pelatihan tersebut agar selalu menggunakan dan mengasah kemampuan menganalisa laporan keuangan. Ketika pegawai tidak banyak menggunakan kemampuan tersebut, maka kemampuan tersebut akan hilang dengan sendirinya.
Layanan Informasi Unit
Layanan Informasi Kediklatan dan Pembelajaran
Layanan Bantuan dan Pengaduan
Informasi Publik