home
Berita
Pengumuman
Artikel
Video
Sub Menu 1
Sub Menu 2
Sub Menu 3
Sub Menu 4
Sub Menu 5
Pembentukan SDM Berkualitas untuk Mencegah Merebaknya Narkoba
Balai Diklat Keuangan Denpasar
Senin, 1 Maret 2021 09:36 WIB
Pada hari ini (1/3) dilaksanakan pembukaan Pelatihan Jarak Jauh (PJJ) Customs Narcotics Team (CNT) di Balai Diklat Keuangan Denpasar. Pelatihan ini diikuti oleh pegawai DJBC dari barat hingga timur Indonesia. Dalam kesempatan pembukaan tersebut, Ibu Azizatullatifah selaku Kepala Balai Diklat Keuangan Denpasar, dalam sambutannya menyatakan bahwa pelatihan ini sangat penting sekali, terutama bagi teman-teman Pegawai DJBC yang mempunyai tugas memeriksan barang untuk pencegahan peredaran narkotika dan obat terlarang. Pelatihan ini menjadi langkah awal pembentukan SDM yang berkualitas untuk mencegah merebaknya narkotika di bumi pertiwi.
Acara pembukaan dilanjutkan dengan ceramah yang disampaikan oleh Bapak Ridwan Arbain selaku Kepala Seksi Narkotika dan Barang Kanwil DJBC Bali dan Nusa Tenggara. Ceramah ini mengangkat tema CNT in Brief. Dalam ceramahnya, beliau menyakan bahwa saat ini kondisi sebaran narkotika di Indonesia sungguh memprihatinkan. Pak Jokowi pernah menyatakan bahwa Indonesia sudah dalam kondisi darurat narkoba. Pak Presiden menyampaikan kondisi ini berdasarkan fakta di lapangan dimana setiap tahun masyarakat yang meninggal disebabkan narkoba adalah sebanyak 18.000 jiwa.
Narkoba memiliki dampak ekonomi dan sosial yang luar biasa. Karena untuk menangani narkoba, negara mengeluarkan banyak biaya karena 60% penghuni lapas adalah karena tindak pidana narkoba. Setiap tahun sekitar 1,2 triliun uang negara digunakan untuk membiayai penanganan tersebut. Estimasi kerugian ekonomi akibat narkoba adalah sekitar 74,4 triliun. Dana rehabilitasi dianggarkan 3-5 juta per orang per bulan.
Peningkatan kasus narkoba di Indonesia dicurigai berpotensi sebagai proxy war dalam melemahkan negara Indonesia. Ada upaya melemahkan SDM Indonesia dengan narkoba. Dengan semakin gencarnya narkoba masuk ke Indonesia, ini akan berpengaruh pada generasi muda yang akan memimpin Indonesia kedepannya. Narkoba yang sampai ke pemuda Indonesia terutama adalah narkoba jenis baru yang mungkin dapat diperoleh dengan harga yang sangat murah.
Untuk menangani hal ini, telah dirancang koordinasi kebijakan yang melibatkan BNN, TNI-POLRI, Bea Cukai, BPOM, Kemenkes, dan Kemensos. Arah kebijakan dan Strategi Nasional untuk menangani hal ini berbunyi: Sasaran penanganan permasalahan narkotika difokuskan pada upaya penguatan pencegahan dan penanggulangan peredaran gelap narkotika dengan indikator keberhasilan terkendalinya angka prevelensi penyalahgunaan narkotika.
Adapun langkah yang dilakukan DJBC untuk menangani kasus narkoba di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan Sistem Analisa dan Alat Deteksi
2. Pengembangan Unit K9 DJBC
3. Pengembangan SDM DJBC
4. Operasi NPP
5. Sinergitas DJBC dengan instansi lain
Diharapkan dengan mengikuti pelatihan ini, pegawai DJBC yang ikut serta akan memiliki pengetahuan dalam melaksanakan tugas pengawasan atau masuknya narkotika, psikotropika, dan prekusor (NPP) secara ilegal ke Indonesia (Aziza).
Layanan Informasi Unit
Layanan Informasi Kediklatan dan Pembelajaran
Layanan Bantuan dan Pengaduan
Informasi Publik