home
Berita
Pengumuman
Artikel
Video
Sub Menu 1
Sub Menu 2
Sub Menu 3
Sub Menu 4
Sub Menu 5
Kemenkeu Corpu Open Class BDK Denpasar "Pengambilan Keputusan yang Kreatif"
Balai Diklat Keuangan Denpasar
Jumat, 26 Februari 2021 13:33 WIB
Rabu Kemarin (24/2) Balai Diklat Keuangan Denpasar melaksanakan Kemenkeu Corpu Open Class pertama di tahun 2021. Mengangkat tema "Pengambilan Keputusan yang Kreatif", pada kesempatan kali ini, Bapak Nailul Hisan selaku narasumber ingin membagikan tips kepada peserta untuk mengambil keputusan yang kreatif ketika menghadapi permasalahan. Ibu Azizatullatiffah dalam keynote speechnya mengatakan bahwa pengambilan keputusan yang tepat harus dilakukan di waktu yang tepat. Jika tidak, maka keputusan tersebut akan mubadzir. Pengambilan keputusan sangat kita butuhkan untuk menentukan arah kita kedepan.
Tema ini sangat relevan baik untuk kehidupan pribadi maupun untuk kepentingan organisasi. Sebagai organisai yang selalu berkembang, Kementerian Keuangan membutuhkan individu-individu yang dapat mengambil keputusan dengan cepat dan kreatif. Sayangnya, kemampuan mengambil keputusan ini belum dimiliki oleh semua orang. Pasti penasaran kan dengan materinya? Yuk kita simak ringkasan berikut ini!
Tak bisa dipungkiri, dalam hidup, kita sering dihadapkan pada banyak permasalahan. Seringkali ketika dihadapkan pada masalah, kita bingung untuk mengambil keputusan yang tepat. Kita sering takut salah mengambil keputusan, kita takut bahwa ternyata ada keputusan lain yang jauh lebih baik dari pada apa yang kita putuskan. Tanpa sadar kita telah membentuk blok dalam pikiran kita. Blok itulah yang membuat kita sulit berpikir kreatif dalam mengambil keputusan.
Padahal, kalaulah kita mampu berpikir lebih jernih dengan menghilangkan blok atau penghalang tersebut, keputusan yang kreatif untuk menyelesaikan masalah bisa kita ambil dengan cepat. Penyelesaian permasalahan dimulai dengan mengetahui akar masalah. Ada dua prinsip untuk mengetahui akar masalah, yaitu:
- Prinsip Pareto
Prinsip ini fokus pada masalah yang paling besar yang menyumbang kegagalan dalam meraih sukses. Bagaimana cara untuk mengetahui masalahah yang paling besar? Caranya adalah dengan 5 WHYS, yaitu 5 kali pertanyaan ?mengapa?
Sebagai contoh:
1. Mengapa pekerjaan terlambat penyelesaiannya? Karena volumenya banyak
2. Mengapa volume pekerjaan banyak? Karena pelaksanaan pekerjaan tidak diatur dengan baik
3. Mengapa pekerjaan tidak diatur denga baik? Karena pembagian pekerjaan tidak merata
4. Mengapa pembagian pekerjaan tidak merata? Karena kemampuan pegawai berbeda-beda
5. Mengapa kemampuan pegawai berbeda-beda? Karena belum ada identifikasi kompetensi pegawai
Ternyata inilah sebabnya. Sebab utama mengapa pekerjaan terlambat penyelesaiannya adalah karena tidak adanya identifikasi kompetensi pegawai. Dengan mengetahui akar masalah ini, tentu kita dapat mengambil keputusan dengan tepat.
- Fokus pada masalah yang dapat diinterfensi
Prinsip ini mengajarkan kita untuk menghindari menyalahkan pihak eksternal sebagai penyebab utama masalah yang dihadapi karena akan menyebabkan diri mudah menyerah. Jika masalah berasal dari faktor eksternal, maka kita harus segera merespon dengan cara merumuskan hal-hal yang dapat dilakuakn untuk mengatasi hal tersebut
Setelah mampu mengidentifikasi masalah, bagaimana sih cara meciptakan solusi yang kreatif?
1. Attribute Lising
Yaitu mem-break down isu atau masalah menjadi serangkaian atribut. Contoh untuk menemukan solusi kreatif dalam area ?customer service? maka atribut yang perlu dielaborasi adalah tentang penampilan CS, follow up dari CS kepada pelanggan, dan pengetahuan CS staff untuk menghadapi pertanyaan-pertanyaan dari pelanggan.
2. Brainstroming
Metode ini meminta setiap anggotanya untuk berpendapat. Semakian banyak ide yang dikeluarkan, semakin bagus. Karena biasanya suatu masalah apabila dipikir sendiri maka akan sulit didapatkan jawabannya. Berbeda jika masalah tersebut dirembuk bersama, akan muncul ide-ide dari tiap kepala.
3. Visioning
Metode membayangkan masa depan yang brilian dan inovatif dengan menggunakan kata-kata present test (is/are) bukan future tense (will). Ungkapan dalam bentuk present tense akan membuat gambaran imajinasi penyelesaian masalah menjadi lebih dekat.
4. Blue Ocean Strategy
Merumuskan strategi pemecahan masalah dengan melakukan pendekatan empat hal, yaitu
create, eliminate, raise, and reduce.
Setelah mengetahui cara mengambil keputusan yang kreatif, bagaimana ya langkah-langkah implementasinya?
1. Buat rencana implemetasi atas solusi yang telah diputuskan
2. Evaluasi atas pelaksanaan solusi tersebut
3. Lakukan perbaikan dan pengembangan secara berkelanjutan
Nah, demikian ringkasan materi Open Class kali ini. Seru sekali kan materinya! Sobat pembelajar yang ketinggalan dan ingin menonton siaran ulang, bisa langsung cek ke akun youtube kami, yaitu Balai Diklat Keuangan Denpasar. Sampai jumpa pada tulisan kami selanjutnya!(Aziza).
Layanan Informasi Unit
Layanan Informasi Kediklatan dan Pembelajaran
Layanan Bantuan dan Pengaduan
Informasi Publik